Selasa, 05 Mei 2015

The mysterious Man chap 9

Title   : THE MISTERIOUS MAN
Author : Sulis Kim
Main cast:   Jung Yunho
                   Kim Jaejoong
             Hankyung &Heechul
                 Yoochun & Junsu
                        Other

Rate   : M
Genre : Romace, Fiction

          WARNING

SANDURAN, novel The Dangerous Lord. Sabrina Jeffries.
Dengan banyak perubahan untuk menyesuaikan alur cerita dengan pemeran Favorite saya.

GS for uke. Jika tidak suka jangan dibaca, author cinta damai. Saya masih butuh banyak belajar, apabila ada kesalahan typo dan lainya mohon di maklumi, menerima saran dan kritik yang membangun. Terimakasih.

Happy reading ....!!!

 
 

Yunho hampir tidak memiliki waktu untuk mengatasi situasi yang janggal ini. Sebanyak ia berharap ia dapat menggunakannya untuk memaksa Jaejoong , ia ragu akan berhasil. Jaejoong jauh mandiri untuk dipengaruhi oleh teman temanya.

Namun saat bertemu dengan tatapan Heechul, tampak bahwa Heechul akan menjadi sekutu yang baik.

" Selamat sore nona nona sekalian." Yunho tersenyum dengan santai. " Aku harap tidak ada sesuatu yang terjadi didalam ruang tidur bayi." Setelah para pelayan dan pengasuh bayi pergi meninggalkanan mereka, namun Heechul dan Junsu berdiri disana membeku.

Sang tuan rumah menatap marah kepada Yunho. Apa yang sedang kau lakukan disini, Yunho?"

" Jaejoong setuju untuk membantuku dalam pencarianku atas seorang istri, kami sedang mendiskusikan strateginya."

" Ya," Jaejoong menimpalinya dengan sangat suka rela." Yunho Shi dan aku sedang berdiskusi panjang tentang hal itu."

Saat Junsu memutar bola matanya. Heechul menatap Jaejoong. " Tapi sayang, caramu berpakaian..."

Yunho menatap Jaejoong dengan senang, sambil bertanya tanya bagaimana ia akan menjelaskan hal itu dengan segera.

Dengan agak tergagap resah Jaejoong mencengkeram jubah tidurnya dengan erat. Tampak jelas ia telah lupa bahwa ia hanya mengenakan linggerin tipis berenda.

" Jangan menyalahkan, Jaejoong," Yunho memberitahu dengan keluhuran hati. " Aku mengejutkanya saat dia telah bersiap untuk tidur, dan kami menjadi begitu asyik dengan pecakapan kami, hingga kami lupa tentang tidak pantas. Lagi pula kami cukup santai dengan hal hal semacam itu."

" Begitu santai hingga kau melepaskan jasmu?" nada Heechul sekeras kanji dan sekaku para ibu. " Jangan coba coba membohongiku, Yunho. Aku tahu bagaimana pria bersiasat. Dan jika kau berpikir aku memberimu kesempatan untuk mengganggu wanita di dalam rumahku..."

" Benar, Heechul. Tidak ada yang terjadi," protes Jaejoong. " Aku tahu ini tampak buruk, tapi..."

" Kau tidak usah membelanya." tungkas Heechul. " Aku tahu siapa dia?

Yunho mengangkat satu alisnya." Benarkah? Kalau begitu kau harus tahu bahwa aku sudah mengusulkan pernikahan dengan, Jaejoong."

Dengan tatapan terkejut, Heechul mengalihkan tatapanya kepada Jaejoong. " Apakah benar begitu"?

Yunho dapat merasakan panasnya kemarahan Jaejoong di belakangnya.

" Ya," Jaejoong buru buru menambahkan. " Tapi aku menolaknya. Kami membicarakanya, dan hanya itulah yang terjadi. Aku bersumpah."

Yunho menahan senyumanya, mungkin Jaejoong mengira pernyataanya akan melepaskannya dari situasi ini, namuan ia tidak mengenal Heechul sebaik Yunho mengenalnya. Wanita itu suka sekali menjodoh jodohkan baik Heechul maupun Junsu sangat bersemangat untuk melihat Yunho segera menikah. Mereka akan berada di pihaknya mulai sekarang.

Cahaya yang telah Yunho kenal bersinar di mata temanya itu. " Kau menolak Yunho?"

" Ya," Jaejoong menatap Heechul, kemudian menatap Junsu, saat melihat senyum wanita itu ia menjadi panik. " Itulah mengapa aku setuju untuk membantunya, untuk mencari seorang istri. Karena aku menolaknya. Dia berkata jika aku tidak menikahinya, aku harus membantunya dan aku setuju... Kami melakukan percakapan dengan sopan, hanya itulah yang terjadi. Sungguh..."

Saat Jaejoong terdiam, Heechul menghujam tatapanya pada Yunho. Satu satunya jawaban adalah Tersenyum. Mata hitam Heechul menjadi lebih gelap. " Yunho  aku ingin bicara denganmu sebentar lagi di bawah. Sekarang aku ingin berbicara dengan Jaejoong. Sendirian."

" Tentu saja." Yunho sempat melirik Jaejoong, dan wajah wanita itu kebingungan dan pucat. Jika saja Jaejoong tahu apa yang akan Heechul lakukan denganya.

Yunho meletakkan tanganya di bahu Jaejoong, mencoba mengabaikan desiran kenikmatan karena menyentuhnya." Kau tidak perlu cemas tentang kebijakanku malam ini, ataupun teman temanku. Aku yakin mereka dapat membuat para pelayan tutup mulut juga. Selain semua pembicaraan awal sore ini, tidak ada seorangpun akan membicarakan hubungan ini sebagai gosip, terutama tidak dengan Mr X. Pria itu tidak akan dibawa kedalam masalah ini, aku jamin. Dan tentu saja tidak olehku."

Jaejoong beradu pandang denganya, dan Yunho melihat kerlipan pemahaman sekilas dalam kedua mata wanita itu. Yunho berutang sebanyak itu kepada Jaejoong untuk melindungi rahasianya.

Namun meskipun Yunho tidak menyadarinya Jaejoong masih bingung. Apa yang sedang Yunho lakukan dengan cara barunya? Ia bisa saja menggunakan kesempatan ini untuk memaksanya menikah bukan, tapi kenapa pria itu begitu jujur dengan teman temanya, dan begitu suka rela menjaga rahasianya.

" Jika kalian tidak kebetatan, aku akan meninggalkan kalian."

Yunho berjalan menuju koridor , meninggalkan Jaejoong yang menggelengkan kepalanya. " Aku tidak akan pernah mengerti pria itu."

" Tidak satupun dari kita yang memahaminya." ujar Heechul di samping Jaejoong. Dengan lembut ia menggandeng Jaejoong masuk ke kamarnya. " Tidak baik para pelayan melihatmu berpakaian seperti itu, jangan takut kami akan membantumu mancari tahu bagaimana berurusan dengan Yunho."

Jantung Jaejoong berdegup, Heechul pasti ingin mencari tau kenapa ia menolak lamaran pria itu, Yunho sudah bersikap layaknya pria terhormat di hadapan mereka sementara dirinya bodoh, atau nakal mereka ingin tahu yang mana.

Jaejoong melihat senyum Heechul dia menggerang, wanita sudah di pihaknya selama ini namun sepertinya sekarang tidak lagi. Jaejoong tidak akan bisa menang. Tidak, kecuali memberitahu mereka yang sebenarnya. Semangatnya tiba tiba bangkit.

Hal itu beresiko namun mereka berdua adalah wanita bijaksana, mereka akam memahami dan akan memihak Jaejoong jika merek mengetahui yang sebenarnya.

" Kau dapat mempercayai kami, " Kata Heechul." Kami tidak akan pernah menggosip tentangmu. Dan tentang Mr X, aku tidak dapat menjelaskan mengapa ia menyebutkan pria itu."

" Ya, aku mengenalnya" sela Jaejoong. " Mr X, selalu berada di tengah kalian selama ini."

Campuran kebingungan dan ketidak percayaan membuat Jaejoong geli. Hampir. Mungkin mereka akan membencinya setelah ini. Jaejoong hanya berhatap mereka tidak begitu setelah ini.

" Apa maksudmu?" tanya Junsu. " kau tidak mungkin berpikir salah satu dari kita..."

" Tidak." Jaejoong ragu ragu, namun hanya sesaat. " Bukan salah satu dari kalian: aku lah Mr X."

 
             ~~~*~~~
 
 

Heechul duduk di atas tempat tidur dengan kedua kakinya terselip di bawahnya, Heechul menatap Junsu sekilas, yang bersandar di atas meja rias. Anggukan sesekali Junsu dan gumaman menyemangati menandakan bahwa ia bersimpati begitu dalam dengan wanita itu.

Heechul menggeleng, kembali menatap wanita bertubuh mungil dengan linggerin berenda tipis menulis kisah yang begitu berlawanan. Jaejoong tidak seperti wanita pada umumnya, juga tidak seperti Junsu atau dirinya.

Heechul memikirkan semua yang terjadi, demi Tuhan Yunho pasti sudah mengetahui identitas wanita itu lebih awal dan memilih nerahasiakanya. Dan mengapa Yunho beraikeras merahasiakanya?

" Kau pasti mendapati ini mengerikan, kau sudah begitu baik kepadaku tapi aku membalasnya seperti ini. Dan aku tahu kau berbeda dari kebanyakan..."

" Kebanyakam apa?" desak Heechul.

Jaejoong menelan ludahnya. " Kebanyak orang dari kalanganmu. Mereka semua memperlakukanku dengan sikap merendahkan."

Jaejoong memalingkan tatapanya yang mengeras. " Mereka ingin aku menghibur mereka dengan kisah tentang Ayahku, tapi ketika aku telah selesai mereka mengesampingkanku seperti hiburan lain, meninggalkanku untuk menjaga diri dari para anak laki laki dan suami suami mereka."

" Sepertinya halnya yang ku lakukan" kata Heechul pelan.

" Tidak, itu tidak sama, selain tentang apa yang kubiarkan malam itu. Yunho tidak pernah mengambil kesempatan terhadapku. Tidak benar benar begitu, kesalahanku sendiri bahwa aku...bahwa aku.."

" Memasukkan segala tindakanya kedalam hati? Mempercayai ciuman ciumanya? Bukan, itu bukan salahmu."

" Tapi aku menuliskanya dalam kolomku."

" Dan kau memiliki alsan untuk menulisnya." sela Heechul. " Aku tidak menyalahkanmu dalam hal itu. Aku juga tidak akan membiarkan perasaanku diinjak injak oleh Seorang Direktur sekalipun."

" Tetap saja tidak sama," Kata Jaejoong dengan suara pelan

" Sama seperti apa?"

Jaejoong menyilangkan tanganya di depan dada, tatapnya menunduk. " Mereka yang lain orang orang yang kutemui karena Ayahku."

Heechul terkesiap. " Apa yang mereka lakukan terhadapmu?"

" Oh, bukan sesuatu yang mengerikan" Kata Jaejoong dengan terburu buru. Meskipun tanganya mengencang di depan dada. " Ciuman yang tidak diinginkan disini, tangan yang menggerayang disana saat aku semakin dewasa. A-aku berumur sebelas tahun saat aku mulai pergi bersama ayahku kerumah para pelangganya dan mencatat untuknya."

Jaejoong tersenyum tipis." Ayahku memiliki tulisan yang sangat buruk, itu sebabnya aku membantunya, dia bahkan tidak bisa membaca tulisanya sendiri. Dan aku suka berpergian kerumah rumah megah itu," senyumnya luntur. " Sampai aku mengetahui seperti apa orang orang di dalamnya."

" Kuyakin tidak semuanya." timpal Junsu.

" Oh, tidak. Hanya beberapa dari para pria itu. Biasanya anak laki laki tertua menghiburku ketika Ayahku sedang sibuk dengan orang tua mereka. Setelah aku tumbuh dewasa untuk membuat mereka tertarik. Tapi aku dapat mengatasi mereka. Satpam dirumahku menunjukan untuk... Untuk.. memukuk mereka dengan lututku di daerah yang menyakitkan."

" Baik sekali dia, maksudku satpam itu." kata Heechul senang dengan para pelayan yang protektif.

" Ayah merekalah masalah sebenarnya. Aku tahu tidak bijaksana untuk menolak seperti apa yang ku lakukan terhadap anak laki laki mereka, jadi aku harus lebih kreatif dalam penolakanku."

Memikirkan seorang anak perempuan melawan kekurang ajaran pria dewasa membuat Heechul marah.
" Dimana para istri mereka, demi Tuhan? Para pria muda.... Dimana ibu mereka? Apakah mereka tidak mengajarkan anak laki laki mereka lebih baik dari pada menyerang tamu wanita muda?"

" Para wanita cenderung berpaling, atau lebih buruk." Jaejoong mengatakan itu tanpa perasaan, namun Heechul melihatnya penuh luka. " Istri salah satu pria menangkap basah suaminya... Sedang mengambil kesempatan terhadapku dan dia malah menyalahkanku kepada Abeoji dan menyarankan untuk menghajarku."

" Tentu ayahmu tidak melakukan saranya!" seru Heechul ketakutan.

" Oh, tidak, Ayahku tidak pernah memukul anak anaknya. Dalam kasus apapun pada saudara laki lakiku. Abeoji memberitahu wanita itu bahwa dia adalah seorang nenek sihir tua pecemburu dengan seekor gurita sebagai suaminya, dan menolak untuk melanjutkan proyeknya. Butuh waktu setahun baginya untuk menemukan klien yang membayar sama besarnya, sehingga Ibuku dan aku berkerja membanting tulang untuk menambal kekurangan."

Heechul melihat kepahitan terbesit di wajah Jaejoong, dan hatinya melunak." Jadi kau memilih tidak mengeluh tentang kurang ajar para pria, bukan? Lebih baik menghadapinya daripada bertanggung jawab atas kehilangan penghasilan keluargamu."

Sebuah senyum tipis tersunging di bibir Jaejoong" Seperti biasanya ,Kau lebih peka dari wanita kebanyakan. Aku begitu malu kau begitu baik kepadaku, tetapi aku menyalah gunakan kebaikanmu malam itu, di balkon."

" Kau melakukan untuk bertahan hidup. Ketika para pria melakukan rayuan sebagai senjata pembelaan. Selain itu jika aku ingat Narsya juga ada. Kau tidak bisa membiarkanya tahu apa yang sebenarnya terjadi."
Dan kemudian ia teringat Yunho memelototinya saat ia mengusirnya pergi membuatnya tertawa.

"Dan jika ada seorang pria yang perlu di tusuk harga dirinya, Yunholah orangnya. Kau harus melihat wajahnya saat aku menuduhnya mengambil kesempatan kepadamu, aku tidak pernah melihatnya begitu tersinggung."

" Dan dengan alasan yang bagus. " Jaejoong menyapu meja rias dengan tatapanya. " Dia membalasku dengan lumayan atas tindakanku itu."

" Tapi kau belum memberitahu kami apa yang dia lakukan disini, Yunho akan begitu tak berperasaan untuk... Maksudku, dia tidak..."

" Tidak." Tapi rona merah mengingkari perkataan Jaejoong. " Dia menciumku lagi, hanya itu."

Junsu tertawa. " Jika itu benar, maka Yunho adalah pria terhormat daripada suamiku dulu."

" Dan suamiku." Heechul menambahkan dengan tergelak.

Jaejoong bergitu terkejut mendengar kata kata mereka. " Tapi para suami kalian begitu terhormat."

"Oh mereka punya perangkap beradap tentunya," Heechul berbaring bersanda pada sebuah bantal di atas tempat tidur, menopang dirinya sendiri dengan sikunya." Itu hanya karena kami tidak akan menoleransi sedikit di muka umum. Dalam orivasi yah..." Heechul tidak bisa menahan senyumnya saat membayangkan bagaimana luar biasanya Hankyung saat mereka bercinta pagi tadi. " mereka bisa sejahat yang mereka mau,  Bukan begiti, Junchan?"

" Oh, syukurlah." tungkas Junsu. Matanya bersinar sinar.

Jaejoong berdiri di tengah ruangan menatap mereka satu persatu." Jadi sore ini ketika aku membiarkan Yunho...ketika dia membuatku merasa... Apakah aku tidak..."

" Jahat karena kau merasakan sebuah gairah." Heechul menggelengkan kepalanya. Mengingat rasa jijik dengan baik ketika Hankyung pertama kali mencuri kesempatan menciumnya dan melangkahi dirinya ,membuatnya bergairah kepada suaminya itu. " Tidak ada yang salah merasakan sebuah gairah, sayangku."

" Itu juga yang dikatakan, Yunho" bisik Jaejoong.

" Tetap saja." Heechul menambahkam dengan tergesa gesa. " Itu bukan berarti dia boleh bercinta denganmu tanpa bertanggung jawab atas tindakanya.

Jaejoong merenggut. " Oh, dia bersemangat untuk bertanggung jawab, meskipun yang dia lajukan hanyalah ..." ia merona. " Pokoknya, itulah masalahnya... Dia ingin menikahiku."

" Ya dia mengatakanya. Yang berarti perasaanya memang tulus."

" Atau paling tidak gairah tulus." tambah Junsu dengan sinis.

Heechul mengamati sepepupunya itu sambil berpikir serius. Junsu lebih mengetahui karakter Yunho akhir akhir ini, apakah yang dikatakan Junsu benar, hanya karena gairah? Heechul tidak percaya.
" Bagaimanapun, kau menolaknya, kau benar benar tidak ingin menikahi Yunho."

" Tidak, " Jawab Jaejong yakin, namun Heechul menangkap keraguan di wajahnya. " Bagaimana aku bisa menikahi seorang pria yang hanya menginginkan aku untuk melahirkan penerusnya? Aku memiliki tanggung jawab ...aku memiliki empat saudara laki laki untuk dirawat,  Yunho tidak akan mau mengambil tanggung jawab itu untuk dirinya sendiri."

"Bagaimana kau tahu? Apakah kau bertanya kepadanya."

" Aku tidak perlu bertanya. Dia hanya menginginkanku karena bisa memberikan keturunan baginya. Dia hanya ingin menjauhi masalah denganku dengan cara menikahiku. Pernikahan kami tidak akan menjadi pernikahan yang sebenarnya." nada suara Jaejoong semakin layu. " Pernikahan kami tidak akan sebahagia pernikahan kalian."

" Baguslah." kata Junsu." Setiap wanita pantas memilih. Namun dari cara Yunho menatapmu di kerumunan pesta dia hanya melihat dirimu saat puluhan orang di satu ruangan, hanya kau yang bisa membangkitkan kemarahanya .... Juga gairahnya, kupikir di memangg peduli padamu."

" Pria itu tidak peduli padaku, atau dia tidak akan berbohong kepadaku tentang... Wanita...wanita itu!"

Heechul menegakkan badanya, ketertarikanya terusik. " Maksudmu temanya yang berada di Gangnam street."

" Ya, dia mengatakan dia bukan Nona Kwon bukan teman saudaranya, tapi dia tidak mau mengatakanya padaku siapa wanita itu bagi dirinya. Dia memintaku mengabaikan keberadaanya."

"Nona Kwon,  Kwon BoA." Heechul mengingat nama itu, sepertinya tidak asing, ia berpikir mencoba mengingat nama itu.

Dengan gerakam cepat Jaejoong menghempaskan diri di kasurnya di samping Heechul. " Kau mengenalnya? Siapa dia? Mengapa Yunho tidak mau berbicara tentangnya?"

Heechul mengingatnya, dan mengutuk dirinya sendiri kenapa sebelumnya tidak menyadari nama wanita itu. " Dia bukan siapa siapa yang harus kau perdulikan" katanya mencoba menutupi kesalahananya.

Merasa di hianati oleh Heechul , ia menghela nafas. " Itulah yang Yunho katakan, Tapi aku tidak akan menyalahkanmu karena tidak mau memberitahuku, karena profesiku."

" Bukan karena itu. Aku tidak begitu mengenalnya, aku takut kau berburuk sangka dengan informasiku yang sedikit."

" Tidak masalah apapun itu, yang ku tahu dia adalah simpanannya."

" Aku tidak begitu yakin, saat aku mengenal Kwon BoA dia kerja dengan paman Yunho untuk mengajar anak anaknya."

" Kalau begitu dia wanita yang lebih tua." tanya Junsu. " Jika demikian tidak mungkin dia simpanan Yunho."

" Dia tidak begitu tua. Mungkin usianya tiga puluh dua tahun, lebih tua beberapa tahun dari Yunho ,waktu itu ia bekerja di kediaman Jung, di sebelah rumah Keluarga Yunho. Jadi kurasa banyak kesempatan mereka  bertemu . Tapi aku tidak pernah mendengar sesuatu di antara mereka."

" Yah sekarang ada sesuatu di antara mereka, dia melahirkan seorang anak setelah Yunho menempatkanya di Gangnam street. Dia pasti simpananya."

" Ada anak".

Jaejoong mengangguk." Yunho bilang bukan anaknya."

Dorongan rasa kasihan untuk wanita muda itu melanda Heechul." Kalau begitu kau harus mempercayai Yunho . Ia adalah peria terhormat, walaupun berbeda dengan yang diberikanya kesan kepadamu, wanita itu mungkin simpana pamanya."

" Mengapa dia tidak mengatakanya jika demikian." Jaejoong mengusap matanya, Heechul menyadari wanita itu sedang menangis. Jaejoong bangkit memunggungi mereka. " Aku tidam peduli apa yang Yunho lakukan dengan wanita itu, aku tidak bisa menikahi seorang pria yang memiliki seorang simpanan."

"Aku tidak menerimanya, percayalah kepadaku .Yoochun tahu jika aku sampai menemukanya dengan wanita lain, aku akan memotong salah satu tubuhnya."

Heechul tersenyum. Namun senyumanya menghilang saat melihat tubuh Jaejoong tegak berdiri. Wanita malang itu tidak akan mengakui alasan penderitaanya, namun Heechul tahu. Dan ia berharap bisa membantu meringankan beban wanita itu.

Masalahnya adalah, ia tidak mengenal Yunho beberapa tahun terakhir ini, salahkan Hankyung yang telah menculiknya dan membawanya ke China. Mungkin Yunho memiliki masalah yang sama dalam hak menerima kenyataan bahwa ia sedang jatuh cinta. Seperti halnya masalah Hankyung dan Yoochun dulu.

Dasar bajingan licik. Pikir Heechul. Ia memahami tujuan Yunho sekarang, dan pria itu lebih licik dari yang ia duga.

" Dia bersikeras untuk aku membantunya mencari seorang istri. Tapi aku hanya mengenal sedikit wanita untuk dikenalkan padanya, dan tidak yakin mereka cocok." suara Jaejoong semakin suram.

" Mungkin kau tidak suka pemikiran tentang menjodohkan Yunho dengan wanita lain."

" Tidak, sama sekali tidak, aku tidak peduli siapapun yang dinikahinya. Selama itu bukan aku!"

Kau bercanda, pikir Heechul. Pemikiran wanita lain dinikahi Yunho mengerogoti Jaejoong . Tidak diragukan lagi, Yunho bergantung pada itu. Dijamin akan berhasil menilai kesengsaraan Jaejoong.

" Aku bisa membantu jika kau mau."

Jaejoong tampak lebih bersemangat. " Benarkah? Bagaimana?"

Heechul mengangkat bahu. " Aku akan mengenalkanya beberapa wanita sebanyak kau mengenalnya. Aku bisa mengatur semuanya."

" Ya, hal itu akan sangat luar biasa, aku tidak harus berada di sekitarnya... Itu akan membebaskanku dari untuk menghadiri urusanku sendiri."

" Urusan apa?" tanya Junsu.

" Tentu saja pekerjaanku. Aku harus bebas berada di antara masyarakat."

" Aku lupa kau Mr X. Namun kau bisa menyuruh Mr Lee, untuk tidak menulis kolommu sementara waktu."

" Dia bisa saja.. Tapi aku menyukai pekerjaanku, aku bekerja keras untuk mendapatkan pembacaku, aku tidak mau kehilangan mereka. Selain itu aku menyukai keramaian pesta dan sebagainya."

Sebuah penjelasan yang lemah, sesuatu membuat wanita itu untuk tetap menulis, apa itu? Ia tidak tahu. Wanita malang, Yunho sudah menyakitinya meski demi kebaikan Jaejoong sendiri.

" Kau bisa tetap manulis dan aku akan membantumu untuk mengenalkan Yunho dengan beberapa wanita. Aku yakin bisa mencarikan istri untuknya tanpa bantuanmu." Heechul menatap Jaejoong lekat lekat.

" Tapi, apakah Yunho akan menyetujuinya. Dia tampak berpikir dia membutuhkan bantuanku." terlihat jelas keengganan wanita itu tentang ide perkenalan Yunho dengan wanita lain, namun Junsu maupun Heechul tidak bertatapan saling memahami.

" Aku yakin, Yunho akan menyambut bantuan siapapun." Junsu memberitatahu Jaejoong dengan riang. Ekspresinya yang licik bahwa ia tidak berpikir seperti itu.

" Aku akan bicara denganya tentang masalah ini, tidak diragukan lagi ia akan gembira dengan keterlibatanku." Tambahnya dengan gembira. Tidak mungkin Yunho akan menyetujui idenya, jika ia mudah tertarik dengan seseorang tidak butuh waktu lama untuk pria itu menikah, setelah dua tahun pencatian ,bukan?

" Aku dan Hankyung akan berada di Seoul untuk sementara waktu , kami akan membawamu ketempat tempat umum dan pesta, kuharap itu bisa membantu, kau bisa tetap menulis tanpa adanya gangguan, dan Yunho biar aku yang menanganinya, besok aku akan mengantarmu pulang dan malamnya kita akan menghadiri pesta." jika firasat Heechul benar, Yunho tidak akan menyukai apa yang akan di katakanya, atau idenya ini.

 
              ~~~~*~~~~

 

Sambil dengan jelas mengendalikan kemarahanya, Yunho menatap marah kepada Heechul." Sialan, apa maksudmu... Kau berencana membantuku, aku tidak membutuhkanya, Chulie!"

" Tapi Jaejoong berkeras kau membutuhkan bantuanya." Heechul melenggang masuk keruang baca sambil menaruh buku disini, dan menarik bantal disana.
"Aku tidak melihat bantuanku tidak disambutnya, sedikitpun."

" Karena aku sama sekali tidak ingin menikahi dirimu, itulah alasanya!"

Heechul mendongak menatap Yunho dengan serius." Aku khawatir, aku tidak mengerti."

Suara Heechul sepenuhnya angkuh, Yunho mencoba membaca wajahnya dengan mata menyipit." Ya, aku mengerti, kau terlalu cerdas. Dan kau mengerti begitu baik cara terbaik untuk mengetahui rasa sayang Jaejoon kepadaku adalah membuatnya menyadari betapa dia ingin menikahiku."

" Benarkah?"

" Ya, benar. Temanku yang suka ikut campur. Dia ingin menikahiku dan aku akan memaksanya untuk mengakuinya. Meskipun aku harus berdansa dengan separuh wanita lajang di Korea di depanya!" Yunho ingin menghancurkan sesuatu saat ini, kenapa juga sabatnya itu ikut campur dan akan membuatnya semakin jauh dari Jaejoong.

" Aku menghargai usahamu untuk membantu, tapi aku sudah menangani ini dengan baik. Aku sudah menetapkan istri yang akan ku nikahi, dan aku tidak memerlukanmu untuk menghancurkan rencanaku."

" Demi Tuhan, Yunho, jika dia tidak ingin menikahimu untuk apa kau membuang buang waktu untuk ini? Kau tidak menginginkan istri yang tidak peduli kepadamu, bukan?"

" Dia jelas peduli denganku, tak peduli apa yang dia katakan. Dia akan menjadi istri sempurna untukku, dia hanya bersikap keras kepala... " Yunho menghentikan ucapanya, sadar akan ketertarikan Heechul yang besar.

" Tentang apa?"

Yunho menyipitkan mata. " Seberapa banyak yang dia beritahukan kepadamu tentang percakapan kami?"

Heechul tampak tidak tahu menahu dan mengangkat bahu." Hanya bahwa dia menolak untuk menikahimu?"

" Apakah dia mengatakan mengapa?"

" Dia mengaku kau tidak akan sesuai. Tampaknya, sementara dia setuju bahwa dia akan menjadi istri yang sempurna bagimu, dia tidak begitu yakin kau akan menjadi suami sempurna untuknya."

Yunho menggeryit. " Itu karena dia tidak mengenalku."

" Atau dia menganlmu terlali baik."

Kata kata Heechul menusuk Yunho lebih dalam dari yang ia pikirkan." Terimakasih atas semua kepercayaanmu padaku."

Heechul mengabaikan kata ketus Yunho."  Beritahu aku Yunho, mengapa kau berpikir dia akan menjadi istri yang sempurna? Dia bukan waniya tipemu. Dia bukan wanita pendiam dan mudah di atur. Dan dia memiliki keluarga yang sangat besar untuk kau topang."

" Aku dapat memenuhinya."

Heechul tersenyum misterius. " Ya aku tidak meragukan kau bisa melakukanya. Lalu ada masalah serius tentang profesinya..."

" Dia memberitahumu tentang itu?" tanya Yunho tak percaya.

" Identitasnya sebagai Mr X?" dengan nada tak acuh Heechul membenamkan diri di sofa." Tentu saja dia memberitahuku tentang peperangan kecil kalian."

Yunho terdiam kaku, ia tidak menduga Jaejoong akan memberitahu begitu banyak pada Heechul, ini akan mempengaruhi rencananya?

" Aku harus mengatakanya," Heechul melanjutkan, " melihat peperangan kalian tidak mengharuskan kalian menikah untuk menyelesaikan masalah, kalian jelas tidak cocok satu sama lain."

" Kau berpikir begitu?" Yunho menatap marah kepada Heechul." Kuanggap itu berarti kau berada di pihaknya, kau pikir dia benar menolakku."

Heechul merapikan gaunya, tiba tiba serius." Mungkin aku berada di kedua belah pihak."

Berjalan kearah Heechul, Yunho membungkuk dan meletakkan tanganya di kedua lengan sofa." Jangan bermain main denganku, Heenim, aku sedang tidak ingin. Kau harus memilih membantuku atau membantunya atau menjauh dari masalah ini."

Wanita menyebalkan itu tetap tersenyum pada Yunho. " Aku butuh informasi lebih banyak untuk membuat keputusan."

" Ingormasi tentang apa?"

" Apakah kau mencintainya?"

Kata kata itu meledak di dalam otak Yunho. Mencintai Jaejoong? Kata itu belum pernah muncul dalam hubunganya sebelumnya. Bahwa itu berlaku terhadap Jaejoong membingungkan untuknya.

Yunho menjauh dari kursi. " Tidak semua pria menikah dengan alasan itu. Hanya karena kau dan sepupumu menikah karena jatuh cinta pada pasangan kalian tidak berarti untuk orang lain."

" Lalu kenapa kau berharap menikahinya?"

" Untuk alasan yang sama bagi setiap pria yang dalam situasiku membutuhkan istri mengurus rumah tangga dan melahirkan penerusku."

" Tentu saja. Tetapi mengapa dia? Lagi pula, statusnya berada di bawahmu terlalu jauh."

" Hak itu tidak masakah bagi suamimu, saudara sepupumu, jadi aku tidak tahu mengapa hal itu akan menjadi masalah."

" Baiklah, jadi hal itu tidak menjadi masalah buatmu. Apa yang membuat kau berpikir harus menikahinya."

" Dia memiliki empat saudara laki laki." tukas Yunho, bersandar pada fakta yang tidak pernah muncul di otaknya. " kemungkinan ia memberiku keturunan laki laki sangat besar."

" Wanita lain juga bisa. Kau masih belum mengatakan apa yang ingin ku ketahui. Mengapa aku harus membantumu untuk menjadi istri temanku, jika semua wanita bisa melakukanya."

Sambil menyisir rambutnya dengan jari, Yunho menatap Heechul tajam. " Kau tahu dia lebih baik menikah denganku daripada tinggal dirumah tua ayahnya dan merawat keempat adik nakal dan berkecimpung dengan gosip."

" Kau yakin? Dia tampaknya menyukai kehidupan ganjilnya, dia tidak bermasalah dengan keuanganya jadi kau belum menjawab, kenapa dia?"

" Karena aku menginginkanya." Yunho meledak. " Dia satu satunya yang aku inginkan.!"

Yunho menyesali pengakuanya melihat senyuman puas Heechul. Dengan sebuah erangan mengalihkan pandanganya dari Heechul, terkutuklah wanita itu karena berhasil menekan dirinya lebih dari yang ia maksud.

Memang benar, wanita itu telah mengaduk aduk yang ada di dalam hatinya, gairah kenikmatan kebutuhan dan kesenangan, mencium wanita yang diinginkanya. Wanita itu menjungkir balik dunianya.

Tatapan Yunho kembali pada Heechul." Jadi, kau tetap berpikir kami tidak akan cocok, setelah aku memberitahumu apa yang ingin kau dengar?"

" Oh, aku mulai berpikir kalian cocok satu sama lain dengan sangat pas." wanita itu tersenyum penuh teka teki. " Duduknya sayangku, aku akan membantumu. Ini waktunya kita membuat beberapa rencana."


             ~TBC~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar