Jumat, 20 Maret 2015

CINTA SANG KONOI 7 end

Tittle :  CHRISTMAS COWBOY
           Author : Sulis Kim
          M Cast  : Kim Jaejoong
                      Jung Yunho
                        DBXQ
               Rate  : M - NC
                Genre : Romance
                    ( Harlequen)

                 WARNING
REMAKE novel diana palmer dengan tittle yang sama. sedikit perubahan nama dan tempat untuk alur cerita. dont like dont reat , No Bash. Saya cinta damai.

GS for uke , Jika ada yang tidak suka Jangan baca demi kenyamanan bersama.

Happy reading...!!!

Yunho mondar mandir di beranda rumah Jaejoong selama satu jam sampai ia sadar bahwa Jaejoong tidak pulang. Ia kembali ke kota dan berhenti di depan rumah besar milik kwon yuri.

Yuri keluar ke beranda ,mengenakan jins dan sweter lengan panjang, rambutnya yang Indah tergerai di bahu. Ia bersedekap dan tampak risau. Telefon panik dari Yuri membuat Yunhi langsung melaju kerumah Jaejoong berjam jam sebelum ia seharusnya menjemput Jaejoong untuk pergi ke bioskop.  sekarang semuanya batal.

" Bagaimana? "Tanya Yuri.

Yunho menggeleng kedua tanganya di masukin ke saku jaket. " Dia tidak ada di sana . Aku menunggu satu jam. Tidak ada pesan di pintu, tidak ada apapun "

Yuri menghela nafas sedih " Semua salahku . Aku dan mulut besarku. Aku sama sekali tidak tahu dia , dan aku tidak tahu bahwa yang aku ceritakan pada tiffany hanyalah omong kosong yang kau ceritakan kepadaku supaya aku tidak tahu betapa kau sangat menyayangi wanita itu " Yuri mendongak dengan pandangan menuduh " Kau lihat apa akibatnya jika berbohong pada temanmu?"

" Kau tidak perlu menceritakan itu kepadanya !"

" Aku tidak tahu dia ada disitu! Dan kita sudah sepakat untuk datang ke pesta Ilwo bersama sama. kau aku dan Lee Minho ."

" Kurasa kau tidak menyebutkan kau sudah punya teman kencan untuk pesta itu ,ya?"

" Tidak. aku tidak sadar ada orang selain Tiffany yang mendengar ceritaku , dan tiffany sudah tau aku akan pergi dengan Minho "

Yunho memiringkan topi sampai menutupi matanya yang lelah " Ya tuhan , Segala impian yang kami bangun " Katanya parau " Dia pergi dan aku tak tahu harus mencarinya kemana. Sepanjang yang ku tahu , mungkin saja dia kembali ke New York, Terutama setelah kemaren .Dia punya alasan yang kuat untuk berpikir aku sangat serius denganya sampai pagi ini ."

Yuri melipat kedua tangan semakin erat melihat tatapan dingin Yunho " Aku mencoba menghentikannya dan memberitahunya bahwa dia salah paham tetntang pesta itu, bahwa aku bukan teman kencanmu. Tapi dia bahkan tak memandangku. Aku tidak yakin dia melihatku. Dia menangis." Yunho menggerang keras.

" Oh, Yunho, Maafkan aku " kata Yuri lembut.
" Siwon bilang kau selalu melakukan segalanya dengan cara yang sulit. Kurasa dia lebih mengenalmu . Kurasa dia lebih mengenalnu dari saudara saudaramu yang lain "

Yunho melirik Yuri penasaran " Kapan kau bertemu Siwon "

" Di konfensi peternakan di San Antonio minggu lalu. aku menjual banyak sapi disana."

" Dan dia mau bicara padamu? "
Yuri tersenyum sendu " Dia selalu mau bicara denganku "

Yuri melihat Yunho berpikir keras " Mengapa kau tidak mengajukan laporan orang hilang?" saranya tiba tiba.

" Aku harus menunggu sampai 24 jam . Pada saat itu mungkin Jaejoong sudah di alaska." Yunho mengumpat pelan. " Kurasa aku bisa menyewa detective pribadi untuk mencarinya"

Yuri memandang Yunho dengan sungguh sungguh dan kedua matanya berbinar binar " Aku punya ide yang lebih bagus . mengapa kau tidak memberitahu saudara saudaramu kalau Jaejoong menghilang?"

Kedu Alis Yunho terangkat dan harapan kembali muncul " Nah itu baru saran yang berguna" katanya menyetujui sambil mengangguk angguk dan tersenyum lebar. " Mereka sudah tak sabar makan biskuit buatan sendiri. mereka pasti ngeri mwndengar berita ini.

        ~~~*~~~

Dan ketiga saudara Yunho itu memang ngeri. Menakjubkan rasanya melihat expresi saudara saudaranya ketika di beritahu bahwa pembuat biskuit mereka menghilang.

" Ini salahmu " kata Changmin marah " Seharusnya kau melamarnya "

" Kupikir kalian telah mengurus semuanya " kata Yunho " Cincin kawin, pendeta ,gaun,undangan ... "

" Semua kecuali bagian terpenting " Kata Yonghwa kepada Yunho dingin.

" Oh itu, Apa kita lupa memberi tahu Jaejoong bahwa Yunho mencintainya "Tanya Yoochun tajam.  " Ya tuhan, kita memang lupa! pantas saja dia pergi" Yoochun memelototi kakaknya.
" Kau seharusnya bisa memberitahunya sendiri ,kalau saja kau tidak sibuk mengurus harga dirimu yang terluka. Dan ngomong ngomong soal harga diri, mengapa kau tak jujur kepada Yuri daripada mencoba mendapatkan Jaejoong dengan kebohongan?"

" Karena wanita itu bermulut besar ,aku tidak ingin seluruh Gwangju tau aku sekarat karena cinta tak terbalas kepada Jaejoong.!" amuk Yunho. " Jaejoong tidak mau menikah denganku. Dia bilang begitu ! pria harus memiliki sedikit harga diri !"

" Harga diri dan biskuit tidak cocok " kata Changmin menekankan " Kita harus membawanya kembali . Oke, anak anak , siapa petugas patroli jalan raya yang kita kenal ? lebih baik lagi, Lebih baik lagi apa kita mengenal paling tidak raja detective Gdragon? Gdragon bisa melacak siapapun ! Ayo kita kumpulkan sumber daya kita ...."

Mengamati saura saudaranya berkerja , Yunho lega atas dirinya sendiri dan hanya sedikit kasihanbpada Jaejoong . Jaejoong tidak akan punya kesempatan untuk kabur.

~~~~~~~~

Jaejoong memang benar benar tidak bisa kabur. Pria tampan yang tidak terlali tinggi Berambut hitam dengan gaya berpakaian yang sedikit aneh ketimbang modern ,Dengan lambang detective di seragamnya mengetuk pintu kamar motel Jaejoong di Seoul.  Ketika Jaejoong membukakan pintu pria itu teraseyum ,menyentuh ujung topinya lalu memborgol Jaejoong.

Ketika Jaejoong akhirnya bisa memprotes, mereka sudah setengah berjalan menuju Gwangju, sementara koper dan barang barangnya yang di kemasi tergesa gesa yergelwtak di sebelahnya.

" Tapi apa alasanmu menangkapku "Desak Jaejoong.

" Mengapa ? " pria itu berpikir sejenak dan Jaejoong melihatnya menggeryit di kaca spion. " Oh saya ingat pencurian ternak " Ia melirik Jaejoong melakui spion. " Anda tahu, pencurian ternak adalah tindak kejahatan lintas wilayah , yang memberi wewenang saya menangkap anda "

" Ternak siapa yang kucuri?" Tanya Jaejoong lancang.

" Jung bersudaralah yang melaporkan pencurian itu"

" Jung ... Jung Yunho!" bisik Jaejoong marah "  Bukan. bukan . Yunho. mereka. Pasti mereka ! Mereka dan biskuit terkutuk mereka ! Ini tipuan " Seru Jaejoong. " Mereka melaporkan pencurian bohongn agar bisa membawaku ke dapur mereka !"

Gdragon tergelak mendengar ucapan Jaejoong. Jung bersaudara dan kegemaran mereka akan biskuit memang terkenak dimana mana , " Bukan , ma'am, saya berani bersumpah untuk itu " Katanya kepada Jaejoong.  " Mereka menunjukkn tempatnya pada saya "

" Tempatnya ?"

" Sapi jantan yang anda curi kandangnya kosong "

Jaejoong terbelalak " Kau tidak mencarinya di peternakan ?"

" Sudah Ma'am " si Gdragon meyakinkan sambil tersenyum lebar pada Jaejoong. " Saya sudah mencarinya tetapi kandang itu kosong , Dan mereka bilang sapi itu ada di kandangnya jika tidak dicuri . Sapi yang hilang adalah sapi yang harganya paling mahal Ma'am. " pria itu menggeleng  " Mereka bisa menebak anda karena itu "

" Bagaimana caranya aku mencuri sapi,? kau tahu betapa berat sapi ?" Jaejoong terdengar histeris lalu ia menenangkan diri " Baiklah jika aku memang mencurinya , dimana sapi itu sekatang ?"

" Mungkin di sembunyikan di kamar anda Ma'am , saya berwncana menelfon motel anda begitu kita tiba dirumah keluarga Jung, dan meminta manajer motel mencarinya " Gdragon tersenyum licik " Tentu saja jika dia tidak menemukan sapi di kamar anda , mungkin saya akan membatalkan tuntutan kepada anda"

" Brengsek !" umpat Jaejoong sambik meniup sejumput rambut yang menutupi mata.  " Aku akan menuntuk seluruh orang yang Terlibat atas kasus salah tangkap ini!"

Gdragon bergelak melihat kemarahan Jaejoong " Maaf . anda tidak bisa melakukan itu . saya punya alasan masuk akal"

" Apa maksudmu?"
Pria itu melirik Jaejoong melakui spion dan tersenyum jail "Anda menyantap hamburger saat makan siang kan Ma'am ?"

Kali ini Jaejoong benar benar terkesiap, Pria ini pasti teman keluarga Jung. Itulah satu satunya penjelasan yang masuk akal. Jaejoong berhenti berdebat ,karena ia toh tidak bisa menanganinya. Tetapi ia akan menghajar habis habisan keempat pria jelek itu begitu ia tiba di Gwangju.

      ~~~*~~~

Mobil Gdragon berhenti di depan rumah peternakan keluarga Jung, dan keempat bersaudara itu berjalan berhuyung huyung dari koridor ke jalur mobil ,mereka semua tersenyum kecuali Yunho.

" Trimakasih G,D " kata Yoochun sambil menyalami Gdragon. " Aku tidak tahu apa yang akan kami lakukan tanpa dirimu"

Pria itu keluar dari mobil dan membantu Jaejoong kekuar dari pintu belakang yang marah besar dan menggerutu. Jaejoong memelototi keempat Jung bersaudata itu dengan tatapan yang menjanjikan pembalasan dendam .

" Kami sudah menemukan sapi jantanya " Kata Yonghwa kepada Gdragon. " Sapi itu ternyata berkeliaran di belakang kandang, maaf karena kami melibatkanmu dalam masalah ini. Kami akan meminta maaf secara pribadi kepada nona kim "

Gdragon menatap mantan tahananya yang marah besar sambil mengerutkan bibir " Semoga beruntung " katanya kepada Jung bersaudara.

Jaejoong tidak tahu harus mulai dari mana. ia menatap Gdragon tajam ,mengira ngira berapa tahun dirinya akan di penjara jika menendang tulang kering pria itu.

Gdragon membaca niat Jaejoong dan bergegas masuk ke mobil. " Sampaikan salamku pada Siwon" katanya pada keempat saudara Jung. " Kami tidak melihatnya sejak ia berhenti jadi pengacara "

" Akan aku sampaikan kepadanya " janji Changmin.
Mobil pria itu menjauh dari peternakan Jung, meninggalkan Jaejoong sendirian dengan keempat saudara itu.

" Senang bertemu denganmu lagi nona kim " kata Yonghwa sambil menyentuh ujung topinya. " Permisi aku harus memberi makan sapi sapi "

" Aku lupa ada janji dengan keluarga kim yang baru pindah di ujung kota, kau tau anaknya yang montok seperti bebek itu, cukup sayang jika dilewatkan, dia cantik " kata Yoochun sambil berjalan kearah Mobilnya di perkir.

" Ada pagar yang harus ku perbaiki " Kata Changmin dan mengekor Yonghwa.

Yunho pun ditinggal sendirian untuk menghadapi kemarahan Jaejoong.  Yunho bersedekap dan menatap Jaejoong.

" Itu ide mereka " Yunho langsung berkata.

" Di tangkap karena pencurian. Aku. ! Demi tuhan. Dia ... pria itu ... si Gdragon menyipulkan aku menyembunyikan sapi di kamar motelku. dia memborgolku " Dia mengangkat kedua tangan untuk di perlihatkan pada Yinho.

" Mungkin dia merasa aman jika memborgolmu"  kata Yunho sambil mengamati wajah Jaejoong yang merah karena marah.

" Aku mau pulang sekarang juga"

Yunho bisa melihat bahwa tidak ada gunanya berusaha berbicara pada Jaejoong. Ia hanya sedikit berusaha menjelaskan " Yuri minta maaf " Katanya " Dia ingin memberitahumu dia akan pergi ke pesta ilwo bersama Lee minho. Aku akan mengemudi ,itu saja. Aku berencana mengajakmu bersamaku."

" Aku sudah mendengar semua 'rencanamu' ." kepedihan dimata Jaejoong begitu tak tertahankan.

Yunho mengalihkan pandangan " Kau terus menerus mengatakan tak ingin menjalin hubungan denganku " kata Yunho singkat. " Aku tak mau semua orang berpikir aku jatuh cibta setengah mati kepadamu "

" Aku yakin itu akan masuk buku rekor kalau terjadi " kata Jaejoong sinis.

Yunho menatap Jaejoong tenang " Aku akan menyuruh Seunggi mengantarmu pulang " Yunho berbalik dan berlalu, Hati hati dengan kakinya. Jaejoong memperhatikan pria itu dengan air mata berlinang. Semua kejadian yang yerjadi di akhir pekan ini melebihi apa yang dapat Jaejoong hadapi.

       ~~~*~~~

Sejak hari itu Jaejoong tidak ingin dekat dekat peternakan Jung lagi. Yunho kembali mengerjakan pembukuannya sendiri. Harga diri Jaejoong terluka , begitu juga harga diri Yunho. hubungan mereka tampaknya mengalami jalan buntu.

" Kita harus melakukan sesuatu " kata Yoochun pada malam natal , Selagi Yunho duduk sendirian di ruang baca yang gelap.

" Situasi ini benar benar membuatnya tersiksa , Dia bahkan tidak mau berbicara soal pergi ke pesta Ilwo "

" Aku tidak akan melewatkan pesta itu, Apa lagi dengan adanya kim satunya lagi " kata yoochun .

" Kim junsu , maksudmu " Tebak Yonghwa.
Yoochun terasenyum. " Mereka memasang lima perangkat kereta listrik di rekbpaking menakjubkan di kota " Kata Changmin.

" Saudaramu lebih penting dari pafa kereta mainan itu " Kata Yonghwa muram .

" Apa yang akan kita lakukan? "

Mata gelap Changmin mulai berbinar binar " Kurasa kita harus memberinya hadiah natal "

" Hadiah macam apa?" tanya Yoochun.
" Pembuat biskuit " kata Changmin.
Yoochun terkekeh " Aku akan mencari pita "

" Aku akan mengeluarkam mobil " kata Yonghwa sambil bergegas keluar dari pintu.

" Ssssst.... !" kata Changmin kepada mereka " Jangan sampai dia tahu rencana kita . Sekarang saja kita sudah melakukan kesalahan yang sangat besar " Mereka mengangguk kemudian bergerak dengan lebih hati hati.

Yunho menyesap wiskinya . Ia mendengar suara mobil pergi dan kembali sekitar satu jam kemudian, Tetapi ia tidak terlalu tertarik dengan apa yang saudara saudaranya lakukan. Mungkin mereka pergi ke pesta Ilwo di kota.

Yunho masih duduk dalam kegelapan ketika mendengar suara teredam mencurigakandan suara pintu tertutup. Ia berdiri dan keluar dari koridor. saudara saudaranya tampak bersemu , gugup dan agak berantakan. Mereka terenggah enggah, bersadar di pintu ruang tengah.

" Apalagi yang kalian lakukan?" desak Yunho.

" Kami menaruh hadiah natalmu di dalam " kata Yoochun sambil menunjuk ruang keluarga. " Kami memperbolehkanmu membukanya lebih awal "

" Hadiahnya bagus " tambah Changmin.
" Dan sangat berguna " Kata Yoochun menyetujui.

Yonghwa mendengar suara teredam itu bertambah keras " Seaiknya biarkan dia cepat masuk. Aku tidak ingin mengejarnya lagi "

" Mengejarnya " Yunho memiringkan kepala. " Apa yang sebenarnya kalian taruh di dalam sana, bukan ular derik kan?"

" Oh, hadiahnya tidak seberbahaya itu" Changmin meyakinkan " Kelihatanya tidak seberbahaya itu " Ia maju menarik Yoochun menjauh dari pintu dan membukanya sambik mendorong Yunhi ke dalam ruang kekuarga " Selamat natal "tambahnya kemudian mengunci pintu.

Yunho menyadari dua hal bahwa pintu di kunci , dan karung goni dan berpita terongok di kursi meronta ronta hebat.

Di balik pintu terdengar suara suara tertahan.

" Ya tuhan, "kata Yunho dengan cemas. Yunho membuka pita merah yang mengikat ujung karung itu kuat kuat , dan munculah  Kim Jaejoong yang murka .

" Aku akan membunuh mereka " pekik Jaejoong.

Terdenga suara sepatu berlarian menyelamatkan diri di koridor.

Yunho tertawa , dan tidak dapat berhenti. Demi tuhan ,saudara saudaranya yang berniat baik itu kelak akan membuatnya terbunuh.

" Aku benci mereka , aku benci peternakan ini , aku benci gwangju, aku benci kau . . . Hmmmffft!"

Yunho menghentikan kata kata Jaejoong dengan bibirnya. Menakjubkan betapa cepat Jaejoong menjadi tenang ketika Yunho memeluknya dan mengangkatnya dengan lembut dari kursi serta memindahkanya ke sofa panjang.

Jaejoong kehabisan nafas hingga tak bisa melanjutkanya . Bibir Yunho terbuka dan mendambakan bibir Jaejoong.
Merasakan tubuk Yunho mendekapnya, dan dalam sekejap Yunho sudah berbaring bersama Jaejoong, Bergerak dengan irama lembut menggoda , membuatnya menggerang.

" Aku mencintaimu " bisik Yunho sebelum Jaejoong sempat bicara . Kemudian Jaejoong tidak sangguo bicara apa apa lagi.

Kedua tangan Yunho berada di balik blus Jaejoong ketika samar samar terdengar anak kunci di putar.  Pintu terbuka dan tiga oasang mata yang terkejut juga senang mengintip ke dalam.

" Kalian memang monster " kata Jaejoong terenggah. Ia sedang tak karuan sehingga tidak mampu melakukan hal lain. Posisinya dan Yunho begitu jelas hingga tak mungkin mereka berpura pura hanya mengobrol.

" Bukan begitu caranya bicara pada saudara saudara iparmu " kata Yoochun. " Omong omong pernikahanya di lakukan sabtu depan " Ia terseyum minta maaf. " Kami tidak bisa mengundang DBXQ atau Super Junior karena mereka sudah punya acara, tetapi kami sudah behasil meminta gubernur untuk mendampingimu berjalan menuju altar. Dia akan hadir tepat sebelum upacara pernikahan" Yoochun melambaikan sebelah tangan  kepada Yunho dan Jaejoong , lalu menyerigai " Teruskanlah , jangan pedulikan kami "

Yunho meraih bantal dan melemparnya sekuat tenaga ke pintu. Pintu tertutup. Di luar Terdengar kekehan keras.

        ~~~*~~~

Sambil menyapukan bibirnya di bibir Jaejoong yang membengkak. " Sayang ,kita baru saja mulai !"

" Baru mulai? oh"
Yunho tertawa . Jaejoong masih bisa mendengar tawa Yunho selagi dirinya di landa gelombang kenikmatan, memancingnya mengeluarkan suara suara aneh. Ia hampir pingsan tetapi Yunho masih tertawa. Dengan suara parau , sambil mendekapnya erat erat.  Akhirnya mereka terguling ke karpet ketika Jaejoong memekik dan terisak untuk terkhir kali, serta mendengar Yunho menggerang puas dengan tubuh gemetar.

Mereka bermandi keringat. Rambut Jaejoong basah , dan tubuhnya tak bisa berhenti gemetar. Di sebelah Jaejoong, Yunho berbaring terlentang dengan bibir tertekuk. Luar biasanya , ia masih sebergairah sebelumnya. Jaejoong duduk dengan hati hati dan memandang Yunho takjub.

" Ayo kemarilah " tantangnya kepada Jaejoong.

"Aku tidak bisa !" Jaejoong terenggah. " Dan kau tidak mungkin .. kau tidak bisa ...!"

" Jika aku tidak lelah, aku yakin aku bisa," kata Yunho. " Aku telah menahan diri selama delapan tahun, dan sekarang aku begitu mendambakan dirimu." Jaejoong hanya bisa m3mandang Yunho takjub.

" Aku pernah membaca buku "

" Aku bukan tokoh dalam buku itu " Yunho menyakinkan Jaejoong. Ia menarik Jaejoong kepelukanya dan menyapukan bibirnya ke payudara Jaejoong. " Kurasa kau lelah "

Jaejoong tersipu " Kau rasa ?"
Yunho tergelak " Baiklah, kemarilah sahabar baruku , dan kita akan tidur , karena kita tidak akan bisa melakukan apabapa lagi."

" Tapi kita berbaring si lantai" Kata Jaejoong.

" Setidaknya kita tidak akan jatuh lagi lain kali"  Jaejoong tertawa karena Yunho benar benar konyol. Ia menyusurkan jemaribdi hidung Yunho dan mencium bibir pria itu ." kita akan tinggal dimana ?"

" Di peternakan "

" Hanya kalau saudara saudaramu tinggal di dalam kandang " kata Jaejoong. " Aku tidak mau mereka berdiri di balik pintu dan menguping kita "

" Mereka tidak perlu berdiri di balik pintu . menilik yang baru ku dengar , mereka akan tetap dapat mendengamu dengan jendela tertutup walau mereka berdiri di pusat kota . . . Aaowww "!

" Ingat itu baik baik " kata Jaejoong tegas , Sambil melihat Yinho menggosok gosok bekas cubitan di paha pria itu. " Pria telanjang itu rapuh "

" Dan kau pikir kau tidak rapuh ?"
" Dengar ya , Jung ... !"

Jaejoong menggerutu dan Yunho tertawa lalu memeluk Jaejoong lagi, mereka berdekapan erat. kemudian merekapun tertidur.

      ~*~

Pesta pernikah berjalan lancar tanpa ikut campur Yunho maupun Jaejoong , mereka hanya perlu berdiri dan menguvpkan janji. Segala sesuatunya tekah disiapkan oleh saudara saudara Jung lainya  dan mereka tidak bohong mengenai gubernur yang akan datang.

Ketika Yunho dan Jaejoong kembali kepeternakan , ketiga saudara Yunho tidak terlihat  dan ada catatan kecik yang di tulis buru buru di pintu.

" Kami akan tidur di rumah bedeng sampai rumah kalian selesai di bangun. selamat. Ada sampanye di kulkas " Surat itu di akhiri kata cinta.  nama ketiga bersaudara dan nama Saudara keempat di tulis dengan __ pensil.

" Setekah di pikir pikir " kata Jaejoong merangkul suaminya " Mungkin saudara saudaramu itu tidak terlalu buruk "

Yunho hendak mencegah Jaejoong membuka pintu tapi terlambat . Seember air membuat rambut bergelombang Jaejoong menjadi lurus dan mantel biru tuanya basah kuyup. Jaejoong menatap Yunho dengan mata terbelalak , kedua lengan terlentang dan mulut menganga.

Yunho memandang sekeliling Jaejoong. Di lantai koridor tergeletak dua handuk dan dua dua mantel mandi baru serta barang barang yang tidak dapat di sebutkan.

Yunho tahu jika ia tertawa , ia akan tidur di kandang sampai bulan deoan. Tetapi ia tidak sanggup menahan diri . Dan setelah melirik ke lantai ___begitupun Jaejoong.
Mereka tertawa , Konyol.

                 ~ FIN ~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar