Selasa, 17 Maret 2015

CINTA SANG KOBOI chap 6

Tittle :  CHRISTMAS COWBOY
           Author : Sulis Kim
     M Cast  : Kim Jaejoong
             Jung Yunho
                 DBXQ
                 Rate  : M
      Genre : Historical Romance
             ( Harlequen)

               WARNING

REMAKE novel diana palmer dengan tittle yang sama. sedikit perubahan nama dan tempat untuk alur cerita. dont like dont reat , No Bash. Saya cinta damai.

GS for uke , Jika ada yang tidak suka Jangan baca demi kenyamanan bersama.

Happy reading...!!!

Jaejoong bertanya tanya siapakah wanita itu. tak seorangpun mengatakan kalau salah satu keluarga Jung bertunangan.

" Kau sendiri yang mengatakan tak boleh menyesali masa lalu " kata Jaejoong sambil menyeka kedua mata dengan serbet.

" Mustahila rasanya tidak menyesali masa lalu. Masa lalulah yang membentuk diri kita yang sekarang " Yunho menghela nafas lelah " Orang tuaku memiliki kami berlima dalam waktu sepuluh tahun. ibuku tidak menginginkan kami, Ibuku bahkan tidak menginginkan anak pertama, Namun dia tidak punya pikihan karena ayah ku mengambil buku cek dan membuatnya terus hamil. Ummaku membenci appa, dan kami sama besarnya saat kepergian umma nyaris melegakan " Yunho berbalik dan memandang Jaejoong di sebrang ruangan .

" Kami tidak pernah di peluk, tidak ada kasih sayang kami tidak pernah merasaknya , Dan itulah kenapa kami tumbuh dengan membenci wanita dan berpikir mereka semua sama jahat,dingin dan kejam seperti umma "

" Oh Yunho " kata Jaejoong sambil menangis.

Kedua mata Yunho menyipit " Gairah adalah sesuatu yang panas dan tak dapat dikendalikan. seks tidak terasa cukup menyenangkan . Tetapi aku akan dengan senang hati menjadi pria impoten demi memiliki wanita yang mau memelukku dengan cara yang kau lakukan di ruang kerjaku dan mencium kedua mataku " ekspresi wajahnya berubah menjadi sekeras batu. " Kau tidak dapat membayangkan rasanya "

" Tapi aku bisa membayangkanya " jawab Jaejoong. Ia tersenyum " kau juga mencium kedua mataku "
" Ya "

Yunho tampak sangat tidak percaya diri. Jaejoong bangkit dari duduknya menghampiri Pria itu, lalu berhenti di hadapanya. Dengan kedua tangan Jaejoong menekan dada bidang Yunho dengan lembut seraya menatap kedua mata pria itu.

" Kau tahu lebih banyak tentangku daripada yang pernah kuceritakan kepada siapapun " Kata Yunho pelan. " Tidakkah menurutmu sekarang saat yang tepat untuk menceritakan apa yang terjadi padamu di New York "

Jaejoong menghela nafas cemas, Tadinya ia malu menceritakan tentang betapa bodohnya dirinya. Tetapi sekarng ia punya alasan yang kebih besar. Mendengar kejadian di New York akan menyakitkan bagi Yunho. Jaejoong tidak mengerti bagaimana ia bisa mengetahui hal itu, Tetapi ia tahu. Yunho akan menyalahkan dirinya sendiri atas cara mereka berpisah.

" Jangan sekarang "
" Kau menyembunyikan sesuatu. jangan ada rahasia di antara kita " kata Yunho serius.

" Ini akan menyakitkan " kata Jaejoong.
" Akhir akhir ini ,sebagian besar hal memang menyakitkan" gumam Yunhi, sambil mengusap kakinya.

Jaejoong menggenggam tangan Yunho dan menggenggamnya hangat " Ayo kita duduk "

" Jangan disini "
Yunho membimbing Jaejoong keruangan tengah. Ruang itu hangat redup dan tenang. Ia membimbing Jaejoong dusuk di kursi malasnya yang besar, duduk di jursi dan menarik Jaejoong ke pelukanya.

" Sekarang ceritakan kepadaku " kata Yunho. ketika Jaejoong menempelkan pipinya di dadanya.

" Ceritakan padaku "

Jaejong membelai dada Yunho lewat kemeja lalu mwnutup kedua matanya " Aku menemukan iklan di koran. Itu merupakan salah satu iklan besar yang menjanjikan hal hal besar, hal yang teoat untuk menarik gadis desa naif ang berpikir dia bisa saja terjun ke dunia modeling . Aku menggunting iklan itu dan menelfon nomor yang tertera disana "

" Lalu "

Jaejoong menggeryit " Iklan itu ternyata tipuan tetapi awalnya aku tidak tahu.Pria itu tampak sangat baik ,dan dia memiliki studio di kota bagian yang bagus. jessica pergi ke eropa selama seminggu untuk menjalankan tugas di majalah tempatnya bekerja. dan aku tidak tahu kenalan lain untuk ku tanya soal itu . Ku kira itu iklan sah. " kedua mata Jaejoong terpejam dan ia merapat, merasakan lengan Yunho memeluknya kebih erat. seakan akan dia tau Jaejoong sedang mencari kenyamanan.

" Teruskan " bujuk Yunho lembut.

" Pria itu memberiku pakaian untuk di coba Dan memotretku saat mengenakan pakaian pakaian tersebut . Tetapi ketika aku duduk, hanya mengenakan baju renang dua potong , dia tiba tiba menyuruhku membukanya " nafas Yunho tercekat di telinga Jaejoong " Aku tidak bisa melakukanya " seru Jaejoong

" Aku tidak bisa membiarkanya melihatku seperti itu, tak peduli betapapun bagusnya pekerjaan yang bisa ku dapatkan , dan aku bilang begitu kepadanya, dan dia marah besar. Dia bilang dia menjalankan kalender bugil dan jika aku tidak melakukan perintahnya , dia akan membawaku ke pengadilan Dan menuntutku karena tidak memenuhi kontrak yang ku tandatangani . Tidak , aku tidak membaca kontrak itu" Kata Jaejoong ketika Yunho bertanya .

" Dikontrak itu memang tertulis bahwa aku setuju berpose dalam segala cara yang diminta fotografer. Aku tahu aku tidak akan sanggu untuk membayar tuntutan hukum."

" Dan " suara Yunho terdengar sedingin es.

Jaejoong menggigit bibir bawahnya" Ketika aku sedang memikirkan akternatif alternatif lain, Pria itu tertawa dan menghampiriku. Katanya aku bisa melupakan kontrak tersebut , jika memang sepemalu itu. Tetapi dia bilang dia harus mendapatkan sesuatu sebagai ganti waktu yang telah dia sia siakan denganku, Dia bilang akan memaksaku tidur denganya "

" Ya tuhan "

Jaejoong mengusap usap kemeja Yunho, berusaha menenangkan pria itu. Air mata membuat mata Jaejoong pedih. " Aku melawan tapi aku tidak cukup kuat , Dia berhasil melucuti pakaianku sebelum ku sadari . Kami bergulat disana di lantai dan dia mulai memukuliku" Suara Jaejoong terhenti dan Yunho menegang. " Pria itu memakai cincin berlian divtangan kananya . Begitulah cara dia melukai pipiku , Aku bahkan tidak sadar dia melukai pipiku sampai setelah itu. Dia menahanku sedimikian rupa sehingga aku tidak bisa menendang , menggigit atau berteriak. Mustahil bagiku untuk melarikan diri . Tetapi tiba tiba salah satu model pria itu, yang tidak keberatan berpose bugil masuk ke studio. Model tersebut ternyata kekasih pria itu yang marah besar melihat pria itu bersamaku  . . . dalam keadaan seperti itu . Gadis itu mulai berteriak teriak dan melemparkan berbagai benda ke pria itu. Kemudian aku mengambil baju dan kabur."

Yunho mengumpat tertahan " Lalu bagaimana ?"

"Aku melaporkan dia ke polisi, mereka menangkap pria itu , dan mengenakan percobaan pemerkosaan, Tetapi dia bilang aku telah menandatangani kontrak tapi tidak setuju dengan jumlah uang yang di tawarkan, Dan aku menuduhnya melakukan percobaan pemerkosaan hanya karena inginmengingkari kontrak. "

" Lalu ?"

" Dia menang " Kata Jaejoong nada datar dan kalah " Dia punya banyak teman dan berpengaruh. Tetapi kasus ini jadi banyak dibicarakan selama dua atau tiga hari , Dan dia marah besar. Saudara laki lakinya sangat pemarah dan Mulai memberiku telefon tak senonoh, mengancamku. Aku tak mau membahayakan Jessica , jadi aku pindah ketika dia masih di eropa dan tidak pernah memberitahunya tentang apa yang terjadi , Aku mendapatkan pekerjaan di tempat lain"

"Bagaimana dengan saudara laki laki itu ?" tanya Yunho.

" Dia tidak tau aku berada dimana . beberapa waktu kemudian mereka terlibat kasus pornografer , mereka dipenjara setelah tak lama aku pindah , Tetapi waktu itu aku masih takut untuk pulang , seandainya mereka menyuruh orang memata mataiku, aku takut membahayakan ayahku "

" Anak malang " kata Yunho perhatian " Ya tuhan ! Dan setelah apa yang yerjadi disini ... " Yunho menggertakan gigi mengingat perbuatanya terhadap Jaejoong.

" Jangan " kata Jaejoong lembut. Sambil membelai kerutan di antara kedua alis Yunho. " Aku tidak pernah menyalahkanmu . Tidak pernah "

Yunho meraih tangan Jaejoong dan menciumnya. " Aku pernah ingin menyusulmu " Katanya. " Ayahmu menghentikanku . Dia bilang kau bahkan tak suka mendengar namaku "

" Awalnya memang begitu tetapi itu hanya karena aku sangat terluka atas semua yang terjadi " Jaejoong memandangi dagu Yunho yang kaku. " Tetapi aku pasti senang jika bisa bertemu denganmu "

" Aku tidak terlalu yakin tentang itu " Yunho menyusuri bibir Jaejoong dengan jemari " Tadinya memang aku berpikir memang seharusnya kita tinggalkan semua apa adanya . Waktu itu kau masih sangat muda , dan aku tidak ingin kerumitan dalam hidupku " Yunho menghela nafas. " Ada satu lagi yang tidak kau ketahui tentang diriku "

" Tidak bisakah kau menceritakanya ?"
Yunho tersenyum lembut " Kita berbagi rahasia rahasia terdalam kita. kurasa sebaiknya sekalian saja aku ceritakan. sebenarnya kami punya saudara laki laki kelima namanya. Siwon "

" Kau pernah menyebutkan ketika pertama kali berkunjung kerumahku , sambil membawa sebuket bunga itu "

Yunho mengangguk " Siwon tinggal di san antonio. Tetapi setelah kau meninggalkan gwangju Siwon sempat secelakaan dan koma, Kami tidak bisa kembali bersama sama , dan meninggalkan peternakan begitu saja . Butuh waktu beberapa minggu untuk aku bisa meninggalkanya . Saat aku kembali aku , ternyata kau tidak tinggal bersama Jessica lagi dan aku tidak berhasik memaksa Jessica memberitahuku dimana kau berada. Tak lama setelah itu ayahmu memperingatkanku dan aku kehilangan keberanian"

" Kau menelfon Jessica ?
" Ya "
" Kau ingin menemukanku "

Diam diam Yunho mengamati kedua mata Jaejoong. " Aku ingin tahu bahwa kau aman, bahwa aku tidak terlaluboarah menyakitimu . Paling tidak aku berhasil sejauh itu, aku tidak berani berharap lebih. "

Jaejoong menyusuri alis Yunho dengan jemarinya, Terlena oleh keintiman tiba tiba itu " Aku memimpikanmu " kata Jaejoong " Tetapi tiap kali kau menghampiriku aku terbangun "
Yunho menyusurkan jemari ke urat nadi di tenggorokan sampai tulang selangka Jaejoong " Aku menyentuhmu dengan cara Cara dan di tempat tempat yang tak dapat kau bayangkan, setiap kali bahkan lebih panas dari sebelumnya . Aku tidak sabar untuk segera tidur agar aku bisa menyentuhmu lagi "

Jaejoong tersipu " Maksudmu pada awal awal kepergianku "

Tangan Yunho mengelus leher Jaejoong " Selama delapan tahun , Setiap malam dalam hidupku "

Nafas Jaejoong tercekat . Ia sama sekali tidak dapat memahami semua ini. Kedua mata Yunho berkilat kilat penuh emosi " Selama itu ?"

Yunho mengangguk . Ia memandang di leher lembut Jaejoong tepat di tempay blushnya terbuka, dan wajah Yunho pun menegang. Jemarinya menyusuri ringan tubuh Jaejoong sampai ke pinggang, lalu ke payu dara wanita itu " Aku tidak oernah menyentuh waniya manapun setelah kau pergi dari Gwangju " kata Yunho parau " Aku tidak penahvmenjadi pria seutuhnya sejak saat itu "

Kedua mata Jaejoong di penuhi air mata , Membayangkan bagaimana rasanya bagi pria seperti Yunho untuk tidak berdaya dengan  seorang wanita . " Apakah karena pertengkaran pada pertemuan terakhir kita ?"

" Karena kita bercinta " bisik Yunho " Lupakah kau pada apa yang kita lajukan " Jaejoong mengalihkan pandangan , menyembunyikan matanya karena malu.

"Kau masih perawan, "kata Yunho pelan " Tetapi hanya secara teknis, Kita bercumbu di tempat tidurmu " Yunho mengingatkan Jaejoong " Berpelukan dengan tubuh yang tak tertutup sehelai benangpun . Kita nyaris melakukan semuanya. Tubuh kita berdekapan begitu erat ... dan kau memekik ketika merasakan belaianku di sana . lalu kau menggeliat menjauh dan kabur "

" Aku sangat takut " bisik Jaejoong " Rasanya sakit dan aku terus teringat cerita yang pernah ku dengar ..."

" Sakitnya tidak akan lama , Dan itu tidak akan menjadi  kejadian traumatis, tidak bagimu . Tetapi kau tidak tahu itu , Dan aku terlalu bergairah untuk membujukmu . Aku malah marah marah dan bukanya meyakinkanmu . dan kita berpisah bertahun tahun menderita karenanya.

Jaejoong menyandarkan pipinya yang panas ke dada Yunho " Aku tidak ingin mengingat seberapa jauh kita bercumbu " katanya di balik air mata Aku benar benar melukaimu ketika menarik diri ..."

" Tidak separah itu " Kata Yunho " Kita sudah bercinta dengan banyak cara lain sehingga aku tidak semendamba itu. " Yunho membelai rambut Jaejoong. " Aku menginginkan alasan untuk membuatmu pergi "

" Kenapa ?"
" Karena aku ingin menghamilimu " bisiknya, merasakan tubuh Jaejoong terlonjak ketika Ia mengatakanya " Dan itu membuatku takut setengah mati . kau tahu, wanita modern tidak ingin punya bayi. karena bayi adalah jebakan ,ibuku yang mengajarkanya."

       ~~~  * ~~~

" Itu tidak benar " Jaejoong merapat " Aku akan dengan senang hati punya bayi, dan aku tidak akan pernah merasa terjebak " katanya, suaranya parau oleh emosi. Terutama bayimu. tambah Jaejoong dalam hati.

" Aku tidak pernha tahu latar belakangmu, tentang ibumu. Kau tidak pernah menceritakanya padaku "

Yunho meringis. Ia mengalihkan pandanganya untuk mencegah jaejoong melihat kepedihanya. " Aku tidak tahu hal itu sampai sudah sangat terlambat. Kadang kadang , kau tidak sadar betapa berartinya sesuatu hinhga kehilangan itu "

Jemari Yunho membelai lembut rambut Jaejoong selagi Jaejoong berdiri dengan nafas sesak.

" Bukan hanya ibuku yang membuat kami membenci wanita. Siwon pernah menikah dan istrinya hamil, tanpa sepengetahuan siwon dia menggugurkan kandunganya. Tanpa sengaja siwon mengetahuinya.  dia marah besar " Yunho memejamkan matanya " Mereka bertengkar saat perjalanan Kembali ke san antonio dan mereka mengalami kecelakaan Istri siwon meninggal dan Siwon kehilangan salah satu tanganya " Yunho tertawa " Jika kau merasa kami membenci wanita , kau harus bertemu Siwon "

Jaejoong memeluk Yunho " Pria malang , dia pasti sangat mencintai istrinya "

" Terlalu mencintainya . kelihatanya itulah salah satu masalah lain yang sama sama kami alami. Kami mencintai dengan rasionakldan obsesif "

" Dan dengan enggan " tebak Jaejoong.
Yunho tertawa " Dengan enggan " Yunho melepaskan Jaejoong dan menatap wanita itu hangat "Kurasa sebaiknya aku mengantarmu pulang. jika kau masih disini saat saudara saudaraku kembali, mereka akan mengikatmu di kompor "

Jaejoong tersenyum " Aku menyukai saudara saudaramu " Ia ragu sejenak " Yun, mereka tidaK benar benar mencoba memaksamu untuk menikahiku ,bukan?"

" Tentu saja tidak " Yunho tertawa mengolok.
" Mereka hanya menggoda "
" Oke "
Untung saja .pikir Yunho. Jaejoong tidak melihat aku menyilangkan jemari di balik punggungnya.

Yunho menganyar Jaejoong pulang , kemudian mencium lembut Jaejoong di pintu depan rumahnya.

" Aku akan datang besok malam " kata Yunho lembut " Kita akan pergi ke bioskop. setiap malam sabtu ada film baru di bioskop pusat kota" Jaejoong memperhatikan mata Yunho dan berusaha mencari tahu apakah Yunho melakukan ini karena menginginkanya atau karena gangguan saudara saudaranya.

Yunho tersenyum " Jangan terlalu cemas . Kau berada di rumah, sebentar lagi natal , kau memiliki pekerjaan dan banyak teman , ini akan menjadi natal terhebat yang pernah kau alami "

Jaejoong balas tersenyum "Mungkin itu benar " katanya, ikut merasakan sebagian kegembiraan Yunho.

Jaejoong menatap wajah Yunho . Mereka lebih seperti teman sekarang , dengan terbukanya seluruh rahasia tergelap mereka. Tetapi ciuman ciuma Yunho membuat Jaejoong mendambakan pria itu. Jaejoong butuh waktu untuk mengendalikan emosinya. Mungkin satu hari cukup. Yunho memang memberikan semacam sinyal ,tetapi pria itu tak mengucapkan sepatah pun kata cinta. Dalam hal itu tidak ada yang berubah .

" Kalau begitu selamat malam " Kata Yunho.

" Selamat malam "
Jaejoong menutup pintu dan menyalakan lampu. Hari ini sangat aneh sekaligus luar biasa entah mengapa , masa depan tampak amat cerah, Meskipun masih ada kecemasan kecemasan dalam diri Jaejoong.

         ~~~*~~~

Keesokan harinya , Jaejoong harus pergi ke toko Tifany di kota untuk membantu mengerjakan pembukuannya. Sayangnya , ketika Jaejoong melangkah masuk, wanita cantik yang memakai pakaian desainer berdiri di meja kasir dan membicatakan Yunho.

" Ini akan jadi natal paling indah " Kata wanita modis kepada Tiffany. sambil menyibakkan rambut merah keemasanya ke belakang.

" Yunho mengajakku pergi ke pesta natal di rumah Ilwoo, dan setelah itu kami akan mengikuti pembaktian di gereja " Wanita itu menghela nafas. " Aku senang sudah pulang, Kau tahu ada gosip tentang Yunho dan gadis masa lalunya yang baru saja kembali . Aku menanyakan hal itu pada Yunho , Tentang apakah dia seriu pada wanita itu ." Wanita berambut merah tertawa riang.

" Yunho bilang dia hanya bersikap manis supaya wanita itu mengerjakan pembukuan untuknya dan saudara saudaranya. Yunho juga pernah bilang wanita itu pernah lari darinya dan dia sama sekali tidak berniat membiarkan wanita itu cukup dekat denganya hingga dia hingga dapat melakukan hal itu lagi. Ku bilang pada Yunho dalam hati aku kasihan pada wanita itu, dan yunho bilang dia tidak kasihan padanya, Dan dia punya rencana dengan wanita itu ... "

Tiffany melihat Jaejoong dengan nafas tercekat.
" Oh Jaejongie , aku tidak menyangka kau akan datang ... Secepat ini!"

" Aku hanya mau menyapa "kata Jaejoong . mematung di pintu, ia tersenyum pucat. " Aku akan kembali lagi senin, selamat berakhir pekan ."

" Siapa dia ?" Jaejoong mensengar wanita berambut keemasan itu bertanya ketika Jaejoong berjalan keluar lewat pintu dan berjalan ketempat ia memarkir mobilnya yang telah di kembalikan oleh Soman ahjusi tadi pagi. Jaejong duduk di belakang setir , buku buku jarinya memutih menyengkeram setir. Ia nyaris tak bisa melihat karena air mata.

Ia menyetater mobil dengan jari gemetar dan memutar mobil ke jalan . Ia mendengar seseorang memanggilnya, ia melihat wanita berambut merah berdiri di trotoar , Dengan ekspresi aneh di wajahnya,berusaha menarik perhatian.

Jaejoong tidak memandang wanita itu lagi ,Ia memindahkan perneling dan melesat keluar kota.

Ia tidak langsung pulang, Ia pergi ke taman kecil di dalam kota dan duduk di antara lampu serta dekorasi meriah bersama kerumunan penontonkonser natal dari band dan padua suara sekolah setempat.  Ada banyak orang disitu sampai tambah satu orang jadi tak terasa berarti , dan air mata Jaejoong jadi tak terlalu terlihat dalam riuh rendah tempat itu.

Lantunan lagu indah dan familier itu anehnya menenangkan. Tetapi semangat natal Jaejoong hilang. Bisa bisanya aku mempercayai Yunhi? pikir jaejoong. Aku lagi lagi jatuh cinta. dan Yunho memang sedari awal membuatku jatuh hati.

Jaejoong tidak akan mempercayai Yunho lagi, dan sekarang setelah melihat janda cantik itu, Jaejoong tau dia tidak punya kesempatan lagi dengan Yunho. Janda itu sungguh menawan dan kaya. Satu satunya yang mengejutkan kenapa Yunho tidak menikahi wanita itu beberapa tahun lalu.

Tiba tiba ada seseorang menawari Jaejoong secangkir cuka apel hangat, dan ia tersenyum dan mengucapkan terimakasih pada anak kecil yang menawarinya cuka apel. Jaejoong menyesap sambil berpikir betapa semuanya akan memburuk sekarang. tinggal di gwangju dengan Yunho yang hanya berjarak beberapa kilometer darinya serta wanita yang menggandeng lengan pria itu.

Yunho tidak menyebutkan apapun tentang natal kepada Jaejoong, Tetapi tampaknya dia sudah merancang matang matang rencananya untuk mengajak si janda cantik itu kepesta.

Jaejoong merasa tidak karuan ,dia menghabiskan cuka apelnya, Dan berjalan menjauh dari kerumunan kembali kemobilnya. Untuk berapa saat ia berdiam diri di sana . Ia tidak akan pulang kerumah ia tidak sanggup membayanngkan pulang kerumah.

Jaejoong menyalakan mesin mobil Dan melaju ke perbatasan kota Negara bagian, dan jalan menuju Seoul.

             ~~~ TBC ~~~

Next and. . .(^.^)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar