Jumat, 06 Maret 2015

CINTA SANG KOBOI chap 3

         Tittle :  CHRISTMAS COWBOY
           Author :     Sulis Kim
          M Cast  :  Kim Jaejoong
                               Jung Yunho
                           DBXQ & SUJU
                Rate  : T - M
                Genre : Romance ( Harlequen)

                        WARNING
REMAKE novel diana palmer dengan tittle yang sama. sedikit perubahan nama dan tempat untuk alur cerita. dont like dont reat , No Bash. Saya cinta damai.

GS for uke , Jika ada yang tidak suka Jangan baca demi kenyamanan bersama.

Happy reading...!!!

Jaejoong menggigit bibir bawahnya.Yunho mengeluarkan aroma maskulin Bercampur keringat. dulu JAaejoong sering memimpikan Yunho ketika pertama kali meninggalkan rumah. selama bertahun tahun itu Yunho menjadi pelindung didalam benak Jaejoong . Hal yang aneh mengingat Jaejoong Dulu sangat ketakutan.

Sambil impulsif jaejoong menyandarkan pipi ke dada Yunho sambil menghela napas pelan dan memejamkan kedua mata.

Yunho seketika merinding ,sebelum kedua tanganya yang ramping mendekap lembut Jaejoong ke tubuhnya, dengan cara yang tidak mengancam. Yunho menatao dari balik kepala Jaejoong dengan mata berkilat kilat.

" kita kehilangan waktu selama bertahun tahun " Kata Yunho setengah berbisik " Tetapi natal membawa keajaiban. mungkin akan mendapatkan keajaiban kita sendiri "

" keajaiban " Renung Jaejoong sambil tersenyum. Jaejoong merasa begitu aman dalam pelukan Yunho. "Keajaiban seperti apa? "

" Aku tidak tahu " gumam Yunho, Sambil membelai terus rambut Jaejoong. " kita harus menunggu hingga keajaiban itu datang. kau tidak akan tidur,kan?"

" Tidak juga " Jaejoong mengangkat kepala Dan mendongak Memandang Yunho, Sesikit bingung terhadap kefamilieran yang ia rasakan bersama pria itu " Aku tidak pernah menyangka akan merasa begitu nyaman saat bersamamu "

" Apa maksudmu ?"
Jaejoong mengangkat bahu. " Aku tidak takut "

" Mengapa kau harus takut ?" Jawab Yunho.

" Kita pribadi yang berbeda sekarang "
" Kurasa kau benar "

Yunho menyibakkan sejumput rambut Jaejoong dari alis dengan tangannya yang ramping Dan yakin. " Aku ingin kau tahu sesuatu " katanya pelan ." Apa yang terjadi malam itu... Aku tidak akan memaksamu. keadaan memang jadi sedikit di luar kendali ,Dan aku mengucaokan beberapa hal ,banyak hal, yangku sesali. kurasa sekarang kau sadar bahwa aku salah mebgira siapa dirimu yang sebenarnya. Tapi meskipun begitu aku tidak akan menyakitimu ".

" Kurasa aku sudah tau itu " kata Jaejoong " Tetapi Terima kasih karena telah mengatakan kepadaku "

Yunho meletakkan tanganya di pipi lembut Jaejoong, Dan mata musangnya berubah gelap dan sedih " Aku berduka atas kepergianmu " katanya parau "Segalanya berbeda setelah kau pergi "

Jaejoong menurunkan pandangan ke lwher Yunho " Awalnya aku juga tidak begitu bahagia Di New York "

" Modeling ternyata tidak semenyenangkan yang di gembar gemborkan?"

Jaejoong ragu sejenak "Aku lebih Cocok menjadi stenograger "

" Dan kau akan lebih cocok lagi menjadi ahli finansial disini ," kata Yunhi kepada Jaejoong. Yunho tersenyum sambil mengangkat dagu Jaejoong. " Apakah kau mau menerima oekerjaan yang ku tawarkan padamu?"

" Ya " Kata jaejoong seketika. Jaejoong memandangi wajah Yunho lambat lambat " Apakah saudara laki lakimu mirio denganmu ?"

" tunggu dan lihat saja nanti "
" Kedengaranya mengerikan "
Yunho Terkekeh ,Pelan pelan menjauh dari Jaejoong untuk mengambil tongkatnya di kursi " Paling tidak mereka tidak lebih buruk dari pada aku ."

" Apakah mereka seblakblakan dirimu?"
" Jelas " Yunho melihat kekhawatiran Jaejoong. " pikirkan sisi positifnya setidaknya kau akan selalu tau pasti posisimu dengan kami "

" itu pasti nilai plus."
" Di sekitar sini ya. kami orang yang keras. Kami tidak mudah bergaul "
" Dan kau tidak mau menikah ,aku ingat "

Expresi wajah Yunho berubah kaku " Kau punya banyak alasan untuk mengingat aku pernah berkata demikian. Tetapi aku sekarang delapan tahun lebih dewasa ,Dan jauh lebih bijaksana. Aku tidak lagi memiliki pandangan sekeras itu."

" Maksudmu kau tidak lagi membanggakan diri sebagai bujangan ?" Jaejoong tertawa gugup. " Menurut kabar kau berhubungan dengan janda penuh karakter. "

" Bagaimana kau bisa dengar kabar tentang dia " Tanya Yunho kasar.
Tatapan datar dan menantang Yunho membuat Jaejoong gelisah. " Orang orang bergosip " katanya.

" well ... Si janda penuh karakter itu" Tegas Yunho, Expresinya berubah menjadi semakin jauh, " " Merupakan kasus istimewa . dan kami bukanlah sepasang kekasih. Tak peduli apapun yang kau dengar ,kami teman. "

Jaejoong berbalik " Itu bukan urusanku . aku akan mengerjakan pembukuan Peternakanmu, Dan terimakasih atas pekerjaan ini .Tetapi aku sama sekali tidak tertarik dengan kehidupan pribadimu."

Yunho tidak membalas ucapan terimakasih itu. Ia mengambil topi dan memakainya di atas rambut hitamnya. ada garis garis baru di wajahnya yang gelap dan tirus.
" Aku cukup prihatin soal kecelakaanmu" kata Jaejoong tiba tiba, sambil memperhatikan Yunho bertumpu di tongkatnya.

" Aku pasti mampu melaluinya " kata Yunho. " kakiki kaku , tapi aku tidak cacat. sekatang aku sakit karena aku yerlempar dari kuda ,dan aku membutuhkan tongkat ini. Biasanya aku berjalan cukup baik tanpa tongkat."

" Aku ingat caramu menunggang kusa dulu " Jaejoong mengingat kembali " kupikir, dalam hidupku , Aku tidak pernah melihat hal lain seindah dirimu saat menunggang kuda yang berlari cepat."

Tubuh Yunho menjadi semakin kaku " Kau tidak pernah Mengatakanya "
Jaejoong tersenyum " Kau membuatku terimindasi. Aku takut padamu .dan bukan hanya karena kau menginginkanku" Jaejoong mengalihkan pandangan.
" Aku juga menginginkanmu . Tapi aku tidak di besarkan dalam ajaran gaya hidup bebas dan," tambahnya sambil memandang wajah Yunho yang terkejut " hanya itulah yang kau tawarkan padaku saat itu ,Kau yang bilang begitu "

" Demi tuhan aku tidak tahu ayahmu juga ibu penganut agama yang kuat " Kata Yunho sedih. " Aku tidak pernah tahu sampai sudah sangat terlambat bagiku untuk melakukan sesuatu . Kukira semua wanita muda hidup bebas pada masa sekarang ini, menjalani keintiman tanpa ikatan "

" Aku tidak akan bisa bersikap sebebas itu," Kata Jaejoong tegas. " Aku bukan gadis kebanyakan, sekarangpun aku masih begitu."

" Ya ,aku tahu " gumam Yunho datar sambil menatap Jaejoong penuh arti untuk waktu lama" Itu jelas "

" Dan itu bukan urusanmu "
" Aku tidak akan bilang begitu " Yunho memiringkan topi hingga menutupi kedua mata. " Aku belum berubah sepenuhnya ,kau tahu. aku masih mengejar hal hal yang kuinginkan, meskipun tidak secepat dulu"

" Kukira begitu " kata Jaejoong " Apakah si janda itu tau ?"

" Tahu apa ? bahwa aku keras kepala ? Tentu saja dia tau"

" Bagus kalau begitu "
" Dia cantik " kata Yunho sambil bertumpu di tongkatnya.  " Berada pada usia yang membuatnya bisa menjadi orang yang berpengalaman Sekaligus menyenangkan "

Hati Jaejoong sakit " Aku yakin kau senang bersamanya "

" Aku juga senang bersamamu " jawab Yunho secara mengejutkan " terima kasih untuk kopinya "

" Apakah kau tidak suka biscuit ?" Tanya Jaejoong ,menyadari Yunho tak menyentuhnya sama sekali.
" Tidak " Kata Yunho. " Aku sama sekali tidak suka yang manis manis. "

" Benarkah ?"
Yunho mengangkat bahu " Aku tidak pernah makan yang manis manis di rumah. ibu kami bukanlah tipe wanita rumahan"
" Seperti apa dia ?" Jaejoong harus tanya.

" Dia tak bisa memasak, membenci pekerjaan rumah, dan tidak menyukai wanita manapun yang bisa menjahit dan merajut" Jawab Yunho.

Jaejoong merasa tubuhnya dihinggapi sensasi dingin. " Dan ayahmu?"
" Dia pria baik tapi tidak bisa menangani kami sendirian" kedua mata Yunho berubah gelap. ketika ibuku pergi meninggalkanya ,sebagian diri ayahku mati. ibuku baru kembali dari kekasih terakhirnya,setelah kehabisan uang dan kesepian. ibu dan ayahku sedang membicarakan rekonsilasi ketika banjir menghanyutkan rumah tempat ibuku tinggal saat itu " Wajah Yunho berubah , menegang . Ia bertumpu sepenuhnya di tongkat " Tepat saat itu siwon, yoochun dan aku tumbuh dewasa kami merawat dua adik kami "
"Tak heran kau tidak mebyukai wanita " gumam Jaejoong pelan.

Yunho menatap Jaejoong lama dan tanpa emosi, Kemudian menurunkan pandangan. Jaejoong tidak mendengar nada perhitungan Yunho ketika berkata " Bagaimanapun , pernikahan itu kuno. aku masih punya anjing,kucing kuda yang bagus ,dan rumah penuh petalatan moderen. Bahkan aku memiliki pengurus rumah tangga yang bisa memasak. Istri hanya akan menjadi mubazhir "

" Well ... aku tidak akan mau menjadi isrtimu. " seru Jaejoong terenggah.

" Aku tau " jawab Yunho. dan tiba tiba muncul kilatan aneh di matanya. " Kau tidak bisa menyalahkanku dalam hal itu " tambahnya. " Aku berusaha semampuku membawamu ke zaman pencerahan. "
Selagi jaejoong menresapi komentar datar itu, Yunho menyentuh topinya ,berbalik, dan berjalan keluar melalui pintu.

Jaejoong berlari ke beranda untuk mengejarnya " kapan ?" serunya memanggil Yunho " Kau belum bilang kapan aku mulai bekerja ?"

" Aku akan menelfonmu " Yunho tidak menengok, Ia naik ke mobil dengan susah payah dan pergi tanpa melambai.

Setidaknya aku dijamin pekerjaa. Kata Jaejoong pada dirinya sendiri. aku seharusnya tidak mencari cari makna dari perkataan Yunho . Tapi masa lalu yang di ceritalan yunh tentang ibunya membuat jaejoong bergidik. bagaimana orang yang memiliki kima orang putra meninggalkan anak anaknya.

Dan sebenarnya apa rahasia tentang saudara kelima jung, siwon tak oernah terlihat yang tak pernah dilihat seorangpun itu? Jaejoong bertanya apakah orang itu melakukan sesuatu yang mengerikan. Dan kenapa saudara saudaranya tak pernah membicarakanya. mungkin Jaejoong akan tau suatu hari nanti.

*~~~~Kim~~~~*

Baru keesokan harinya Jaejoong ingat dirinya belum berteimakasih kepada Yunho atas bunga yang dibawakan pria itu. Ia lalu mengirim surat ke Peternakan Pada hari senin , dan mendapatkan balasan yang hanya berisi " sama sama " sampai disana saja usaha perdamaian mereka, jika memang mereka membutuhkanya.
Jaejoong sibuk dwngan banyak hal selama beberapa hari ,Semua teman ayahnya  dan teman teman sekolah mengharapkan Jaejoong kembali ke gwangju.

Kejutan terbesar datang Pada hari kamis pagi ketika Jaejoong mendengar Suara beberapa langkah kaki berat dan saat mendongak dari meja kerjanya melihat tiga pria besar yang mengintimidasi berdiri di berandanya, tepat di balik pintu kaca. Mereka datang mengendarai mobil yang biasa di kendarai yunho , dan Jaejoong bertanya tanya apa mereka saudara laki laki Yunho.

Jaejoong membukakan pintu Dan merasa ia seperti orang kerdil Ketika ketiga pria itu berjalan masuk kerumah dwngan langkah langkah berat, sepatu bot merek yangctampak seoerti baru terwndam di rawa , Berdenting denting riang.

" Kami keluarga Jung " kata salah seorang dari mereka " saudara saudara laki laki Yunho "

Tepat seperti dugaan Jaejoong, Ia memperhatikan mereka dengan penuh rasa ingin tahu . Yunho memang tinggi besar  Dan salah satu dari mereka lebih tinggi dari Yunho dengan rambut berwarna hitam, Jaejoong memperhatikan pria yang lebih pendek memiliki jidat yang lebih dari rata rata dengan senyum menghiasi bibirnya, dan terakhir Pria Berambut coklat dan Memiliki mata seperti Yunho. mereka bertubuh Tegap berkulit kecoklatan , Dan membuat Jaejoong gugup.

Tanpa diminta mereka memperkenalkan diri

Jung Changmin merupakan si bungsu dan Pria itu juga yang paling tinggi. Anak keempat adalah Jung Yoochun pria yang memiliki dahi Lebar, senyum menawan di bibirnya, Dan sifat jail yang tidak dimiliki saudara saudaranya yang lain.
Jung yonghwa merupakan yang paking tua di antara mereka bertiga pria dengan mata musang seperti yunho dan terlihat lebih tenang dari saudara lainya.

Younghwa mendorong saudaranya yang lebar di antara mereka bertiga untuk maju kedepan Jaejoong. Yoochun melirik tajam ke belakang, tetapi melepas topinya dan memaksa dirinya yerswnyum ketika di depan Jaejoong.
" kau pasti Kim Jaejoong " kata Yoochun sambil tersenyum semakin lebat.

" Y...ya kurasa begitu " kata Jaejoong tergagap. Ia merasa di kepung. ia mundur ke balik meja danvhanya menatap mereka, merasa gugup dan tidak kompeten.

" Bisakah kalian berhenti melotot? " Benta Yoochun kepada kedua saudara laki lakinya yang membisu " Kalian membuatnya takut " Kedua saudara laki laki Yoochun kelihatanya berusaha bersikap santai, tapi upaya tersebut tidak terlalu berhasil.
" Lupakan saja " gumam Yoochun. Ia mencengkengkeram topinya. " kami ingin kau datang kepernakan kami " Katanya. " Pembukuan peternakan rasanya akan membunuh kami. Kami tidak bisa memaksa Yunho diam cukup lama untuk menyuruhnya membawa pembukuan itu kepadamu"

" Dia datang sabtu kemaren " Kata Jaejoong.
" Yeah, kami mendengarnya " renung yoochun " Mawar bukan.
Dua pria lain tampak nyaris tersenyum.
" Mawar " kata Jaejoong membenarkan . mata hitamnya terbelalak Dan pandangnya berpindah dari pria satu ke pria lain di hadapanya.

" Dia lupa membawakanmu buku buku itu. kantor kami benar benar berantakan " lanjut Yoochun. " Kami tidak bisa menemukan ujung pangkal pembukuan itu, Yunho membuat coret coretan, Dan kami memang merelakan dirinya mengerjakan sebagian besar pembukuan , tetapi kami tidak bisa membaca tulisanya . Dia kabur ke tempat penjualan ternak di kota lain, jadi kami tidak dapat menyelesaika masalah itu " Yoochun mengangkat bahu dan berusaha nampak tak berdaya .
" Kami tidak tau apakah kami punya cukup uang di rekening kami untuk membeli bahan bahan makanan " Ia tamoak kelaparan ,ia menghela nafas keras " kami sangat menghargai jika kau mau datang ,mungkin besok pagi, pukul sembilan pagi ? Kalau terlalu pagi "

" oh tidak , " kata Jaejoong. " Aku terbiasa bangun dan menyiapkan sarapan oukul enam "
" Menyiapkan sarapan kalau begitu kau bisa memasak ?" tanya yoochun.

" Well, ya " Jaejoong ragu sejenak namun Yoochun tampak tertarik " Aku membuat biscuit, bacon dan telur "

" Daging babi " Gumam changmin.
" Steik lebih enak " Younghwa menyetujui.
" Kalau dia bisa membuat biscuit hal hal lain tak jadi masalah " Jawab Changmin.

" Bisakah kalian berdua diam " Kata Yoochun tajam. ia berbalik pada Jaejoong lagi dan menikai wanita itu dengan seksama , meskipun tidak tampak sensual " Kau tidak tampak seperti petugas pembukuan "

" Rambut yang indah " komentar Changmin.
" Bekas luka di pipimu cukup parah " younghwa " Bagaimana kau bisa dapat bekas luka itu ?

Ya tuhan dia blakblakan ! Jaejoong hampir mengatakan yang sebenarnya , Tetapi ia hanya mengatakan bahwa itu akibat kecelakaan.

" Sayang sekali " Kata Younghwa " Tetapi jika kau bisa masak ,bekas luka itu tidak terlalu penting."

Mulut Jaejoong menganga dan Yoochun menginjak kaki kakaknya ,keras keras.
Younghwa meninju lengan Yoochun dengan kepalan tanganya yang besar. " Hentikan "
" Jangan menghina dia atau dia tidak akan mau datang "
" Aku tidak menghinanya " Changmin maju menyikut kedua kakanya hingga menyingkir. ia menunduk Sopan . Changmin berusaha tersenyum manis. " Kami Ibgin kau datang besok . maukah kau datang ?"

Jaejoong ragu ragu.
" Nah lihat apa yang kau lakukan " seru Yoochun kepada Younghwa . " Dia takut Pada kita !"

" Kami tidak akan menyakitimu " Kata Changmin lembut. ia tidak lagi berusaha tersenyum " Kami di bantu Kwon ahjuma dalam mengurus rumah . Dia selalu membawa bawa sapu ke mana pun pergi. Kau akan aman "

Jaejoong menahan tawa.Tetapi kedua matanya mulai berbinar.
" Kwon ahjuma membawa bawa sapu katena dia " Changmin menujuk Yoochun " Dia suka..."
" Jangan di dengarkan !" kata Yoochun dingin.
" Aku hanya akan bilang bahwa kau... "
" Diam "

" Jika kalian tidak mau berhenti, aku akan memukul kalian sampai pingsan disini " kata Younghwa, dan tampak seakan benar benar bermaksud mwlakukanya " Minta maaf "
Kedua saudara Younghwa dengan enggan menggumamkan permintaan maaf.

" Baiklah kalau begitu ,semua sudah di putuskan " Yonghwa memakai topinya kembali " Jika kau bisa datang pada oujul sembilan ,kami akan mengirimkan sakah satu pegawai peternakan untuk menjemputmu "

" Terima kasih ,tetapi aku kebih suka mengemudi mobilku sendiri "
" Aku pernah melihat mobilmu, karena itulah aku mengirimkan salah satu pegawai untuk menjemputmu " lanjut Yonghwa keras kepala.

Mulut Jaejoong kembali ternganga "Mobil itu... Mobil tua yang bagus ! dan bisa berjalan dengan baik "
" Semua Orang tau lee sooman menjual menjual mobil itu kepadamu " kata Younghwa tampak jijik " Dia pembajak, Kau beruntung jika rodanya tidak lepas saat pertama kali kau mengemudikanya di jalan bergelombang "

" Itu benar " kata Changmin setuju.
" Kami akan mampir dalam perjalanan ke kuar kota dan berbicara padanya " kata Yoochun. " Dia akan membawa kembali mobilnu dan memastikan mobil itu benar benar aman dikendarai ,Dia akan melakukanya besok, pagi pagi sekali "

" Tapi... "
ketiga Jung bersaudara itu mengenakan topi mereka kembali ,mengangguk sopan kepada Jaejoong, dan berbalik keluar melalui jalan yang sama dengan ketika mereka datang.

Younghwa berhenti sejenak di Pintu depan Dengan pintu kasa yang terbuka " Dia mungkin berbicara dan bersikap tangguh, tetapi dia benar benar terluka di dalam ,divtemoatvyangvtak terlihat. Jangan sakiti dia lagi "
" Dia?"
" Yunho "

Jaejoong maju meski hanya selangkah " Bukan seperti itu " katanya lembut. " Dia tidak memiliki perasaan apa apa terhadapku "

" Dan kau tak memiliki perasaan Apa apa terhadapnya ?"
Jaejoong menunduk " Itu sudah lama sekali "
" Kau seharusnya tidak pergi "
Jaejoong menengadah, kedua matanya terbelalak dan tampak terluka " Aku takut kepadanya"

Younghwa menghela napas panjang " Kau masih kecil waktu itu. kami sudah berusaha Memberi tahu Yunho. meskipun belum pernah bertemu denganmu ,kami tahu tentang dirimu dari orang.  kami Yakin kau bukan gadis yang bisa diajak main main. Yunho tidak mau mendengarkan." Younghwa mengangkat bahu " Mungkin kami telah merusak dirinya . Kau mungkin perlu bertanya tentang orang tua kami padanya kapan kapan " Tambahnya dingin " anak anak tidak akan tumbuh menjadi orang dewasa yang membenci pernikahan jika tidak ada alasanya"

Ada kepedihan yang begitu besar di wajah tirus Younghwa . Ia memberi tahu Jaejoong hal hal yang tak berani Jaejoong tanyakan pada Yunho. Jaejoong maju selangkah lagi ,sadar yoochun dan changmin berbisik bisik di beranda.

" Apakah dia masih... seperti itu " kedua mata Younghwa tampak dingin ,tetapi ketika menatap Jaejoong ,kedua matanya melembut. " Dia bukan Pria yang sama dengan yang dulu. kau harus mencari tau sisanya sendiri, kami tidak pernah mencampuri kehidupan satu sama lain " Younghwa memandangi wajah Jaejoong " Kau juga sudah mengalami masa masa yang sangat sulit "

Younghwa sama persetifnya dengan adiknya . Jaejoong tersenyum. " Kurasa itu bagian menjadi dewasa . maksudku, kehilangan ilusi, impian dan harapan " Jaejoong menautkan jarinya dan memandang Younghwa tenang. " Menjadi dewasa itu menyakitkan "

" Jangan lepaskan dia " kata Younghwa Tiba tiba .
" Tak peduli apapun yang ia lakukan, apapunn yang ia katakan jangan tinggalkan dia "
Kedua mata Jaejoong terbelalak karen Terkejut " Kenapa ?"

Younghwa menarik topinya semakin rendah Menutupi dahi " Wanita sepertimu sudah tidak ada lagi "
" Sepertiku " Jaejoong menggeryit.

Kedua mata Younghwa Yang gelap tampak berkilauan. ia tersenyum dengan cara, kalau saja Jaejoong tidak tergila gila setengah mati pada Yunho ,bisa membuatnya gelisah " seandainya saja kami bertemu denganmu sebelum ini ," kata Younghwa " Kau pasti tidak pernah naik bus itu " Younghwa memiringkan topinya " Kami akan mengirimkan sopir untuk menjemputmu besok pagi "
" Tapi. . ."

Younghwa menutup Pintu . Ia memberi isyarat kepada kedua saudaranya dan mereka berjalan menuju mobil mereka.

Jaejoong bertanya tanya kenapa mereka bertiga datang bersama sama ,apa mereka selalu melakukanya Ketika Yunho tidak ada.  Jaejoong kembali bertanya tanya mengenai satu Jung Saudara yang lain., Si pria misterius yang pernah di Sebut Yunho, tak seorangpun di antara mereka yang bernama Jung siwon.

           ~TBC~

Typo bergentayangan dimana mana.
maklumilah karena saya menulis lewat Hp jadi kurang puas tanpa lepy atau Pc .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar