Sabtu, 14 Maret 2015

CINTA SANG KOBOI chap.5

        Tittle :  CHRISTMAS COWBOY
           Author : Sulis Kim
          M Cast  : Kim Jaejoong
                      Jung Yunho
                        DBXQ
               Rate  : T - M
                Genre : Romance
                    ( Harlequen)

                        WARNING
REMAKE novel diana palmer dengan tittle yang sama. sedikit perubahan nama dan tempat untuk alur cerita. dont like dont reat , No Bash. Saya cinta damai.

GS for uke , Jika ada yang tidak suka Jangan baca demi kenyamanan bersama.

Happy reading...!!!



" Aku tidak tidur denganya " kata Yunho.

" Katanya dia sangat cantik "

Yunho tersenyum " Memang cantik, elegan ,dan baik. Tetapi aku tidak merasa kan gairah terhadapnya, begitu juga dia terhadapku. sudah ku bilang kami berteman hanya berteman, dan hanya sebatas itu "

" Tapi ... tapi.. !"

" Tapi apa Jae, "

" Pria tidak berhenti mencium wanita hanya karena di tolak satu kali "

" Yang terjadi jauh lebih buruk dari pada di tolak " kata Yunho pada Jaejoong "Aku membuatmu pergi dari kota ini .berat rasanya hidup dengan fakta itu, Terutama ketika ayahmu mendatangiku dan memberitahuku tentang masa lalumu. Aku merasa benar benar tak berarti " kedua Mata yunho berubah gelap oleh kepedihan karena kenangan itu.
" Aku tak suka di benci ayahmu, dia pria baik .tetapi aku tidak pernah tertarik pada pernikahan atau membiarkan siapapun sedwkat dirimu padaku. Jika waktu itu kau takut aku juga sama "

" Younghwa bilang orang tuamu bukan pasangan yang bahagia "

Yunho mengangkat alis " Younghwa tidak pernah membicarakan mereka. itu mengejutkan "

" Dia menyuruhku menanyakan tentang orang tua kalian kepadamu "

"Oh begitu " Yunho menghela nafas " well ... aku sudah bercerita sedikit kepadamu ,Tetapi kita akan membicarakan tentang mereka cepat atau lambat ,dan tentang beberapa hal lain. "

Yunho mendongak dan memndang Jaejoong dengan senyul jail " Tetapi untuk sekarang lebih baik Kau memakai bta dan blus mu kembali serta berusaha terlihat seolah olah tidak baru bercinta denganku"

" Kenapa ?"
" kwon ahjuma sedang berjalan di ruang tengah "
" Oh ... ya Astaga "

Jaejoong berkutat dengan kait kancing kancing pakaianya, wajahnya merona dan rambutnya berantakan dan selagi tergesa gesa ia berusaha membenahi diri. Yunho mengenakan kemeja dengan malas malasan , kedua mata musangnya berkilat kilat ketika memperhatikan kepanikan Jaejoong saat berusaha merapikan penampilan.

" Untung aku tidak membaringkanmu di meja ya !" ucapnya terkekeh.

Pintu yang setengah tertutup itu di ketuk dan Kwon ahjuma masuk dengan membawa nampan. Ia begitu berkonsentrasi saat membawa nampan sampai tak mau memandang Jaejoong.

" Ini dia maaf begitu lama, aku tidak menemukan tempat krim "

" Memangnya siapa yang pakai krim " tanya Yunho pensaran.

" Itu satu satunya alasan yang terlintas di kepalaku " kata wanita tua itu kepada Yunho dengan serius.

Yunho tampak gelisah " Terima kasih "
Wanita tua itu tersenyum lebar kepada Yunho, Kemudian memandang Jaejoong . Kedua matanya berbinar binar ketika keluar ruangan dan kali ini dia menutup pintu.

Wajah Jaejoong merona. mata hitam kelerengnya terbelalak dan gelisah. Bibirnya membengkak dan ketika ia bersedekap ia meringis.

Yunho memandang blus Jaejoong kemudian kembali menatap Wajah wanita itu " Aku senang ketika kau mencapai puncak ,dan aku jadi agak kasar. apa aku menyakitimu ?" Pertanyaan itu sebenarnya diucapkan dengan datar ,Tetapi anehnya lembut.

Jaejoong menggeleng sambil mengalihkan pandangan . Malu rasanya mengingat apa yang sudah terjadi.

Yunho meraih tangan Jaejoong dan membimbingnya duduk di depan meja. " Duduklah dan akan ku tuangkan kopii untukmu "
Jaejoong mendongak memandang Yunho dengan sedikit gelisah. " Apakah menurutmu ada yang salah denganku ?" tanya Jaejoong khawatir " Maksudku, Itu tidak biasa ... kan?"

Jemari Yunho menyentuh pipi halus Jaejoong ,ia menggeleng "Manusia tidak bisa di klasifikasikan dengan cara yang sekaku itu terhadap pria lain . Mungkin tubuhmu sudah menunggu begitu lama . Mungkin kau benar benar nyaman denganku . Mungkin aku bisa serupa dengan mencium bagian tubuhmu yang lain "

Jaejoong merona " Kau tidak akan melakukanya !"

" kenapa tidak "
Membayangkan saja sudah membuat tubuh Jaejoong gemetar. Ia tahu pria mencium wanita di temoat tempat yang intim , tetapi ia tidak pernah begitu memahaminya hingga, tadi.

" Banyak sekali bagian tubuhmu yang sensitif "kata Yunho sambil tersenyum lembut " Bercinta adalah seni tidak ada aturan pasti di dalamnya "

Jaejoong melihat Yunho berbalik dan menuang kopi ke cangkir kramik . Yunho memberikan cangkir itu kepada Jaejoong dan memerhatikan cara jemari Jaejoong menywntuh dengan sengaja jemari Yunho swlagi ia menarik tanganya.

Yunho begitu menginginkan Jaejoong hingga ia yakin tidak sanggub berdiri tegak , Tapi hubungan mereka masih oada tahap awal . kali ini ia harus pelan pelan dn tidak terlalu mendesak Jaejoong.

" Hal hal macam apa yang akan dibicarakan nanti ?" tanya Jaejoong setelah menghabiskan setengah cangkirnya.

" Segala banyak hal ,mulai dari kubis hingga soal raja " Renung Yunho. ia duduk di sebrang Jaejoong ,kedua kaki panjangnya disilabgkan, sementara matanya memandang Jaejoong dengan posesif dan lembut.

" Aku tidak menyukai kubis dan tidak mengenal seorang rasa pun "

" Kalau begitu bagaimana kalau kita berbaring di sofa saja ?"  Mata Jaejoong berkilat kilat melihat rasa geli di mata Yunho dan menurunkan pandangan kembali ke cangkir " Jangan menggoda aku tidak cukup berpengalamaan untuk itu "

" Aku tidak sedang menggoda " Jaejoong menghela nafas dan menghirup kopinya " Sama sekali tidak ada masa depan untuk hubungan kita, kau tahu "

Yunho baru tahu, Jaejoong masih terpaku pada masa lalu, wanita itu yakin Yunho hanya ingin menginginkan afair. Yunho tersenyum ketika mengingat masa depan, nasib tekah memberikan kesempatan kedua dan ia tidak akan menyia nyiakanya.

" Mengenai buku ini, " kata Yunho serius " Aku sudah berusaha mengerjakanya ,sayangnya meskipun aku paham matematika ,tulisanku tidak bagus . jika ada angka yang tidak terbaca , lingkari saja dan aku akn memberitahumu . Aku harus menemui calon pembeli di kandang ternak beberapa menit lagi, tetapi aku akan berada di peternakan sepanjang hari "

" Baiklah "
Yunho menghabiskan kopinya dan meletakan cangkir di nampan, lalu melihat jam tangan " Sebaiknya aku pergi " ia memandang Jaejoong dengan tatapan mendamba sambil mencondongkan tubuh di lengan kursi Jaejoong untuk memperhatikan wajah wanita itu " Ayo kita berdansa besok malam ."

Jantung Jaejoong berdebar kencang  , ia sedang mebgingat ingat bagaimana rasanya mereka berdekatan, dan wajahnya merona.
Yunho mengangkat sebelah alis dan tersenyum lebar " Tidak perlu tampak begitu cemas ,  kau hanya perlu cemas ketika tidak terjadi apapun ketika aku memelukmu "

" Selalu terjadi sesuatu " jawab Jaejoong.
Yunho mengangguk " Setiap kali " katanya meenyetujui " Aku hanya perlu menyentuhmu " ia tersenyum lembut " Bagitu juga sebaliknya " ia tersenyum jail.

" Waktu itu aku masih hijau " jawab jaejoong malu malu.

" Kita berdua mempelajari sesuatu hari ini " kata Yunho " Jongie ... jika kau bisa terpuaskan dengan belaian seringan itu, coba bayangkan jika kita benar benar bercinta "

Kelopak mata Jaejoong mengerjap ngerjap .nafasnya gemetar . Yunho membungkuk dan menyapukan bibirnya dengan lembut di bibir Jaejoong yang terbuka." Atau itulah masalah sebenarnya " Tanya Yunho di mulut Jaejoong. " Apakah kau takut untuk benar benar bercinta denganku "

Jantung Jaejoong seakan berhenti berdetak " Yunho !" seru Jaejoong.

Tunho menjauhkan diri sedikit sehingga dapat memandang mata Jaejoong . Ia sama sekali tidak tersenyum . Itu sama sekali bukan gurauan .
" Lebih baik kau memberitahuku " kata Yunho pelan. Jaejoong menggigit bibir bawahnya tampak cemas.
" Aku tidak akan memberi tahu siapapun "

" Aku tahu itu " Jaejoong menarik nafas panjang.
" Ketika sepupuku, Youngwoon , menikah , dia Mengunjungi kami setelah bulan madu. dia sangat bahagia dan penuh semangat " Jaejoong meringis. " Dia bilang bercinta rasanya menyakitkan , dan suaminya mengejeknya katena dia menangis , dia bilang suaminya bahkan tidak menciumnya . suaminya hanya . . . menyatukan tubuh mereka "

Yunho mengumpat pelan " Apakah kau tidak pernah membicarakan seks dengan orang lain "

" Itu bukankah sesuatu yang dapat ku diskusikan dengan ayahku, dan youngwoon satu satunya teman yang ku miliki " kata Jaejoong pada Yunho " Dia bilang semua yang di tulis orang hanya fiksi , dan kenyataan tepat seperti apa yang di katakan ibunya Wanita mendapatkan semua itu hanya demi kesenangan mendapatkan anak."

Yunho mencondongkan tubuh kedepan sambil bertumpu pada kedua tangan dan menggeleng gelwng " Seandainya kau menceritakan ini padaku delapan tahun lalu "

" Kau pasti akan tertawa " jawab Jaejoong " Bagaimanapun dulu kau tak percaya aku masih polos "
Yunho mebatap kedua mata Jaejoong " Maafkan aku " Katanya dengan nada berat " Hidup memang di penuhi masalah berat  "

Jaejoong lalu memikirkan pengalaman. bidang modeling " Ya ... benar "

Yunho berdiri sambil menatap Jaejoong cemas " Memang kau tidak pernah menonton film dewasa ?"

"Wanita wanita di film itu bukan perawan," balas Jaejoong.

" Bukan, kurasa bukan perawan" Mata Yunho menyipit selagi mengamati Jaejoong" Dan aku tidak tahu ,harus bilang apa kepadamu . Aku tidak pernah menyentuh wanita polos sampai bertemu dirimu. Mungkin rasanya memang sakit. Tetapi aku berjanji ,rasa sakit itu akan kau alami sekali, Aku cukup berpengalaman untuk membuatnya nyaman untukmu."

" Hubungan kita tidak akan seperti itu " Jaejoong memperingatkan Yunho. menyangkal impian untuk menikah dan memiliki anak yang selalu ia hubungkan dengan Yunho. " Kita hanya akan menjadi teman "

Yunho tidak menjawab .ia tidak mengalihkan tatapanya " Aku akan bicara lagi denganmu untuk mengecek soal buju buku itu " katanya pelan .
" Oke "

Yunho hendak berbalik ,berubah pikiran, laku bersandar lagi di lengan kursi " Kau masih ingat apa yang terjadi ketika aku mulai mencumbumu ?"

Wajah Jaejoong memerah" please ... "
" Rasanya akan seperti itu "kata Yunho mantap " Tepat seperti itu . kau tidak akan memikirkan rasa sakit. kau bahkan mungkin tidak akan menyadari rasa sakitnya sama sekali . Kau menyerahkan dirimu sepenuhnya ketika aku menyentuhmu. Dan aku bahkan tidak bersikap lembut padamu hari ini. Pikirkan itu mungkin itu bisa membantu " 

Yunho menjauh lagi dari Jaejoong Dan menghampiri meja untuk mengambil kopi.  Ia memakai topinya Dan tersenyum pada jaejoong. " Jangan membiarkan saudara saudaraku memperlakukanmu dengan seenaknya " kata Yunho " Jika salah seorang dari merek Mendekatimu, lembar dia dengan benda keras pertama yang kau dapat kau raih "

" Mereka kelihatannya sangat baik "  kata Jaejoong.
" Mereka menyukaimu " kata Yunho " Tetapi mereka punya rencana ."

" Rencana"
" Bukan untuk menyakitimu " kata Yunho meyakinkan Jaejoong " Seharusnya kau tidak pernah memberi tahu mereka kalau kau bisa memasak "

" Aku tidak mengerti "
" Kwon ahjuma ingin berhenti bekwrja. Mereka tidak bisamembuat biskuit . Padahal, itulah alasan mereka hidup , sepiring penuh biscuit bermentega dan berbotol bito selai dan jelly "

" Apa hubunganya denganku ?"

" Kau tidak tahu , Ya?" Yunho duduk di pinggir meja " Mereka telah memutuskan bahwa kami harus menikahimu "

" Kami ?"
" Kami keuarga. Kami berbagi sebagian besar hal. Bukan wanita. kami berbagi tukang masak " Yunho menelengkan kepala dan tersenyum lebar melihat wajah terkejut Jaejoong " Jika aku menikahimu mereka tidak perlu mecemaskan sumber biscuit hangat mereka selanjutnya."

" Kau tidak mau menikahiku "
" well... mungkin mereka akan menenukan cara untuk membereskan hal itu " papar Yunho.

" Mereka tidak bisa memaksamu menikahiku "
" Aku tidak akan bertaruh soal itu " kata Yunho " Kau belum mengenal mereka "

" Kau saudara mereka . Mereka pasti ingin kau bahagia "
" Mereka pikir kau akan membuatku bahagia "

Jaejoong menurunkan pandangan " Kau harus bicara pada mereka "
" Dan bilang apa ? bahwa aku tidak menginginkanmu ? Kurasa mereka tidak akan mempercayaiku "

" Maksudku , kau seharusnya memberitahu mereka bahwa kau tidak ingin menikah "

" Mereka sudah mengadakan rapat dan memutuskan, Sebenarnya aku ingin menikah . Mereka sudah memilih oendeta dan memilih gaun yang menurut mereka akan membuatmu cantik , Mereka sudah membuat draf kasar undangan pernikahan ..."
" kau gila !"

" Tidak. aku tidak gila ." Yunho menghampiri laci dan mengduk aduk isinya, Menarik laci itu lebuh jauh lagi , dan merogoh sesuatu yanh terdorong ke ujung laci . Yunho mengambilnya , memeriksa, mengangguk, dan memberikan kepada Jaejoong.
" Baca itu "

Ternyata itu undangan pernikahan . Nama Depan jaejoong salah eja " Margaku kim ,bukan lee "

Yunho meraih bolpoin di belakangnya,  mengambil undangan itu ,membetulkanya ,lalu memberikan kembali pada Jaejoong.

" Mengapa kau melakukan itu ?" tanya Jaejoong penasaran .

" Oh, mereka suka jika segalanya rapi dan benar "

" Jangan betulkan undangan itu,! sobek saja "

" Mereka akan membuatnya lagi, surat kabar juga akan mencetak apa yang tertulis di draf . kau tak ingin margamu salah beberapa kali, kan?"

Jaejoong hanya bisa menarik nafas " Aku tidak mengerti "

" Aku tahu. jangan cemaskan itu sekarang, masih ada banyak waktu . Mereka toh belum memutuskan tanggal pastinya ."

Jaejoong berdiri matanya terbelalak " Kau tidak bisa membiarkan saudaramu memutuskan kepada siapa kau akan menikah "

" Well... kalau begitu kau saja yang menghentikan mereka " kata Yunho santai " Tapi jangan bilang bahwa aku tidak memperingatkanmu " Yunho kemudian menarik topinua sampai menutupi mata dan melangkah keluar dengan santai sambil bersiul.

           ~~~ * ~~~

Jaejoong mengerjakan pembukuan itu .pikiranya masih dibuat bingung oleh cumbuan Yunho, padahal ia harus tenang keyika berbicara kepada saudara saudara pria itu. Ia berhasil membaca angka angka yang di tulis Yunho memperhitungkan dan menjumblahkan.

Keluarga Jung jelas tidak bangkrut. Dan uang di rekening masih cukup untuk memberi makan seluruh penghuni peternakan . Jaejoong meninggalkan catatan kecil mengenai hal itu ,geki dengan gambaran menyedihkan yang mereka kemukakan mengenai keuangan mereka . Mungkin itu bagian rencana besar mereka.

Jaejoong berjalan keluar untuk mencari mereka setelah selesai mengerjakan pembukuan. Mereka ber empat ada di kandang ternak, bersiri berdekatan. Mereka berhenti bicara begitu melihat Jaejoong, dan Jaejoong tahu pasti mereka sedang membicarakan dirinya.

" Aku tak akan menikah denganya " kata Jaejoong sambil menunjuk Yunho.

" Oke " kata Yoochun.
" Pikiran itu tidak terlintas di benakku " ucap changmin. Younghwa hanya mengangkat bahu. Yunho menyerigai.

" Aku sudah selesai mengerjakan pembukuan kalian " kata Jaejoong gelisah " Sekarang aku mau pulang "

" Kau belum makan siang " kata Changmin.

" Sekarang baru jam sebelas " kata Jaejoong.

" Kami biasa makan siang lebih wal karena kami bekerja sampai malam " kata Younghwa .

" Kwon ahjuma baru saja pergi " kata Changmin ,ia menghela nafas " Dia menaruh daging sapi dan saus kental di oven untuk di hangatkan. Tetapi dia tidak membuat sedikitpun untuk kami "

" Kami tidak tau harus mengoleskan sausnya dimana " Kata Yoochun membenarkan.

" Tidak bisa bekerja sepanjang siang tanpa biscuit " kata Younghwa sambil mengangguk. Yunho menyerigai.

Tadinya Jaejoong kira Yunho hanya mengarang cerita ketika bilang saudara saudaranya maniak biscuit. Tampaknya hal itu memang benar.

" Hanya seloyang penuh " Bujuk Changmin. " Tidak akan memakan waktu lebih lama Dari lima menit "

Yoochun mengamati Jaejoong " Itu jika kau memang bisa membuat biscuit, mungkin sebenarnya kau tidak bisa membuat biscuit , Mungkin kau hanya mengaku ngaku bisa , untuk membuat kami terkesan"

" Benar sekali " Tambah Changmin .

" Aku bisa membuat biscuit " kata Jaejoong tersinggung " Tunjukan saja padaku dapurnya dan aku akan membuktikanya padamu !"
Changmin tersenyum lebar " Lewat sini "

         ~~~*~~~

Setengah jam kemudian ,seloyang penuh biscuit habis begitu cepat . Seolah biscuit itu melayang begitu saja. Changmin dan Yoochun bahkan merebutkan biscuit terakhir  sama sama menarik biscuit itu dalam ketergesaan mereka dan akhirnya membagi dua biscuit itu.

" Lain kali kau harus membuat dua loyang " kata Yunho oada Jaejoong. " satu loyang bahkan tidak cukup untuk mengisi perut karet changmin "

" Sepertinya begitu " Kata Jaejoong ,yang aneh merasa tersentuh oleh betapa antusianya mereka memakan biscuit buatanya. " Lain kali aku akan buatkan roti untuk dimakan bersama biscuit "

" Roti ... " Yoochun tampak pucat " Kau bisa membuat roti "

" Aku akan mengecek cincin kawinya sekarang juga " kata Changmin sambil mengelap bibir dan beranjak dari meja.

" Aku membawa undangan yang sudah ku betulkan di sakuku " gumam Younghwa sambi ikut berdiri.

Yoochun bergabung dengan kedua saudaranya di pintu " Mereka bilang gaunya akan sampai dari paris dalam dua minggu " kata yoochun

Jaejoong menatap mereka Dengan mulut ternganga , tetapi sebelum ia bisa membuka mulut dan berbicara ,mereka bertiga sudah keluar dan menutup pintu, sambil bercakap cakap penuh semangat.

" Tapi aku tidak bilang . . . " seru Jaejoong.
" Tenang, tenang " kata Yunho , sambi dengan tangkas menambahkan sesendok penuh saus ke biscuit yang tinggal separuh " Tidak apa apa . mereka lupa menelfon pendeta "

Tepat saat itu pintu terbuka dan Yoochun melongok kedalam. " Apakah kau Methodis, Baptis, atau presbiterian " tanya Yoochun Pada Jaejoong.

" Aku ... presbiterian " kata Jaejoong gagap.

Yoochun menggeryit " pendeta presbiterian terdekat ada di busan " gumamnya sambil berpikir " Tapi jangan kuwatir ,aku akan membuatnya datang kemari " ucapnya sambil menutup pintu.

" Tunggu sebentar " panggil Jaejoong.
Terdengar suara pickup tertutup tiga kali. mesin mobil meraung.
" Terlambat " Kata Yunho tenang.

" Kau tidak dengar ya ?" tanya Jaejoong " Demi tuhan, Mereka akan memanggil pendeta "

" Sulit untuk menikah di gereja tanpa pendeta " Yunho berkeras. Ia menunjuk kearah daging sapi yang tersisa di piring Jaejoong dengan garpu " Jangan sisakan makananmu , itu salah satu sapi jantan milik kami sendiri . Di beri pakan jagung ,tanpa suntik hormon , tanpa antibiotik ,tanpa insektisida .Kami menjalani bisnis yang bersih dan aman bagi lingkungan ."
Perhatian Jaejoong teralih " Benarkah ?"

" Kami pembelot " kata Yunho pada Jaejoong.

" Kurasa begitu " Jaejoong menikmati potongan terakhir daging sapinya " Rasanya sangat enak "
" Lebih enak daripada daging Babi " Kata Yunho sambil tersenyum lebar .

Jaejoong tergelak " kakakmu ,Younghwa . sering sekali bilang begitu "
" Dia hanya makan daging sapi atau ikan ,dia tidak akan menyentuh apapun yang berasal dari babi. dia bilang dia tidak suka rasanya " Yunho mencondongkan tubuh dwngan gaya berkelompot " Tetapi menurutku itu gara gara film yang ia tonton. dulu dia suka ham yang enak "

" Film apa?"
" Film tentang babi yang bisa bicara "
" younghwa menonton itu "
" Dia suka gilm kartune dan Film sentimental " Yunho mengangkat bahu " Aneh bukan ? Dia adalah yang paling serius di antara kami . saat kau melihat Younghwa kau tidak akan berpikir dia punya rasa humor atau bahwa dia sentimental. Tetapi dia mirip dengan saudara saudaraku yang lain dalam hal tidak memiliki wajah tampan. Sebagian besar tidak bisa melihat ke balik hidung besar Dan mata Yonghwa "

" Seperti cobra berhati kelinci " Kata Jaejoong tanpa pikir panjang.
Yunho tertawa " Tepat "

" Apakah dia membenci wanita sebesar kebencian kalian ?"
" Sulit disimpulkan, kau belum melihatnya memakai tuksedo di pesta . para wanita yang benar benar cantik , membuntuti yonghwa sepanjang malam sambil menjatuhkan kunci kamar mereka di kakinya "

" Lalu apa yang dia lakukan ?"
" Terus berjalan "
Jaejoong meletakkan garpunya" Kalau kau sendiri apa yang akan kau lakukan ?"
Yunho tersenyum mengejek " Para wanita tidak menjatuhkan kunci kamar mereka di kakiku lago. kakiku yang pincang membunuh ketertarikan mereka."

" Omong kosong, kau yang paling tampan di antara kalian berempat , dan bukan hanya soal tampang"

Yunho bersandar di kursi Untuk mengamati Jaejoong. Ia menyipitkan matanya dengan ekxpresi serius . " Apakah kakiku yang pincang
Megganggumu? "

" Jangan konyol " Kata Jaejoong sambil menatap Yunho " kenapa hal itu harus menggangguku?"

" Aku tidak bisa berdansa dengan baik lagi "
Jaejoong tersenyum " aku tidak pernah berdansa lagi "
"Mengapa tidak ?"

Jaejoong menghirup kopinya " Aku tidak suka di sentuh pria " Sorot mata Yunho berubah " Kau suka jika aku menyentuhmu "

" Kau bukan orang asing " Kata Jaejoong singkat.

" Mungkin sebenarnya aku orang asing bagimu " gumam Yunho pelan " Apa yang kau ketahui tentang diriku"

Jaejoong menatap Yunho tajam " Well kau 36th ,kau peternak , kau belum pernah menikah dan kau besal dari busan "

" Dan?"
" Hanya itu yangku tahu " kata Jaejoong pelan.

" Kita pernah menjadi sepasang kekasih selama beberapa minggu sebelum kau meninggalkan kota . hanya itukahh yang kau ketahui "

" Kau selalu begitu tertutup " kata Jaejoong mengingatkan Yunho. " Kau tidak pernah membicarakan dirimu atau saudara saudaramu . dan kita tidak pernah bicara ketika bersama "

" Kita lebih banyak berciuman " Yunho mengingat kembali " Aku terlalu sibuk berusaha tidur denganmu sampai sampai tidak mempedulikan seberapa baik kita mengenal satu sama lain " katanya. jijik kepada diri sendiri " Aku membuang banyak waktu "

" Kau bilang kita tidak boleh menyesali masa lalu "

" Aku berusaha tidak menyesali masa lalu. kadang kadang rasanya sulit " Yunho maju untuk menggenggam tangan Jaejoong di meja. " Aku suka musik klasik, tapi juga suka musik country dan pop. aku suka permainan catur yang bagus. aku suka film fiksi ilmiah kuno dan film barat kuno, aku pekerja keras . Aku biasa bangun pagi pagi sekali , aku pekerja keras. dan aku tidak pernah curang membayar pajakku ,Aku oernah kuliah di jurusan peternakan tetapi aku tidak pernah lulus"

Jaejoong tersenyum " Apakah kau menyukai hati goreng ?"
Yunho menunjukan ekspresi ngeri " Apakah kau menyukainya?"

Jaejoong menunjukan ekpsresi yang sama " Tetapi aku juga tidak menyukai makanan yang manis manis " katanya .ingat Yunho juga tidak menyukai makanan seperti itu.

" Bagus . disini tidak ada yang menyantap makanan seperti itu"

" Aku ingat " Jaejoong memandang kesekeliling dapur besar yang nyaman itu.  dapur modern dengan segala fasilitas moderen. ada  mesin cuci piring tepat di sebelah bak cuci piring.

" Kau menyukainya " tanya Yunho.
Jaejoong tersenyum " Ini dapur impian . aku yakin Kwon ahjuma suka bekerja disini "
" Apakah kau sendiri akan senang bekerja disini ?" Jaejoong memandang mata Yunho merasakan matanya sendiri mengerjap ngerjap melihat intensitas tatapan pria itu.

" Jika kau bisa membuat roti kau pasti koki yang jebat " lanjut Yunho. " Ada mikser berteknologi tinggi di lemari , juga segala alat masak yang di kenal setiap orang"

" Dapur ini sangat moderen "
" Sekitar tiga minggu lagi dapur ini akan kosong " kata Yunho.
" Mengapa Kwon ahjuma berhenti keberja ?"

" Karena suaminya sakit keras ,kanker. Jadi dia ingin pensiun dan tinggal dirumah bersama suaminya " kata Yunho tiba tiba. ia memainkan cangkir kopinya. " Mereka telah menikah selama lima puluh tahun " Ia menarik nafas dalam dalam . dan kedua matanya terlihat sangat gelap ketika mebatap Jaejoong.

" Tadinya aku yakin bahwa tidak ada pernikahan yang dapat bertahan lebih dari beberapa tahun. orang berubah situasi berubah. pekerjaan kadang kadang bermasalah " Yunho mengangkat bahu. " Kemudian mereka datang kemari untuk bekerja dan aku harus menarik kembali semua kata kataku "  Ia menurunkan pandangan kembali ke cangkir " Mereka selalu bergandengan tangan, Berjalan jalan pagi sambil bercakap cakap . kwon ahjuma tersenyun pada suaminya ,dan ia tampak cantik . Suaminya balas tersenyum .Tak seorangpun perlu mengatakan bahwa mereka saling mencintai. itu tampak jelas "

" Orang tuaku juga seperti itu " Jaejoong mengingat kembali "Appa dan umma saling mencintai . Ketima umma meninggal ,aku nyaris kehilangan appa. Demi aku appa hidup. Dan hal terakhir yang appa ucapkan sebelum appa meninggal ..." Jaejoong terdiam berjuang melawan air mata " ... adalah nama umma "

Tiba tiba Yunho bangkit dari meja dan mendekati jendela di atas bak cuci piring . Ia bersandar disitu , nafasnya terenggah ,seolah perkataan Jaejoong Mempengaruhi dirinya.Dan sesungguhnya memang mempengaruhi Yunho.

Jaejoong memperhatikan Yunho di sela sela air matanya "Kau tidak suka mendengar oernikahan bahagia,  Mengapa?"

" Karena aku pernah memperoleh kesempatan yang sama !" Kata Yunho dengan suara yang Pelan dan samar "  Dan aku membuang kesempatan itu "

       ~~~ TBC ~~~

Fb : Sulis fishy lee

Tidak ada komentar:

Posting Komentar